NICE HOME WORK #2
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat:
✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅
a. Sebagai individu,
b. Sebagai istri,
c. Sebagai ibu.
Buatlah indikator yang kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia. Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat “Indikator” untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART, yaitu:
– SPECIFIK (unik/detil)
– MEASURABLE (terukur. Contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
– ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
– REALISTIC (berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
– TIMEBOND (berikan batas waktu)
******
Bismillahirrahmanirrahim
Nice Homework Materi#2 Matrikulasi Institut Ibu Profesional
"Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga"
Oleh: Muftiraeni A.
Nice Homework Materi#2 Matrikulasi Institut Ibu Profesional
"Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga"
Oleh: Muftiraeni A.
Setelah mengumpulkan NWH 1, saya kembali mengulang-ulang membaca review NHW dari Tim MIIP, seksama mengikuti diskusi dan merenungkan apa yang saya tulis di NHW 1.
Di NHW 1, saya menuliskan ingin fokus menekuni ilmu "sabar". Hanya saja, setelah saya pikir kembali, ilmu tersebut masih terlalu luas. Seperti berbagai alasan yang saya kemukakan di tugas tersebut. Saya mendapat kesimpulan bahwa sebenarnya kenapa ingin belajar bersabar, juga dalam rangka menjalankan peran saya saat ini sebagai istri dan ibu.
Saya ingin fokus menjalankan peran saya sebagai istri dan ibu profesional yang bahagia dan percaya diri. Alasan yang juga mengantarkan saya mendaftar jadi peserta MIIP ini. Saya pun senang membicarakan dan mencari ilmu sehubungan dengan itu.
Membaca materi kedua menambah keyakinan saya untuk lebih serius mematangkan diri menjadi seorang ibu profesional. Seorang ibu profesional yang indikator keberhasilannya yaitu menjadi kebanggaan keluarga. Bukan kebanggaan berupa pujian, tapi lebih kepada perasaan mereka yang bahagia memiliki isteri dan ibu sepertiku.
Tahapan yang harus saya lalui masih panjang. Saya harus menjadi bunda SAYANG dahulu yang sayang dan mengetahui apa yang paling keluarga butuhkan, lalu bunda CEKATAN yang bisa me-manage keluarga dengan baik, bunda PRODUKTIF yang mandiri finansial tanpa harus meninggalkan keluarga, untuk kemudian menjadi bunda SHALEHA yang keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Di tugas kedua, kami diminta untuk membuat indikator yang menurutku masih berhubungan dengan ilmu yang ingin saya fokuskan. Indikator ini saya harap bisa membuat perubahan dalam diri menuju ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini lebih banyak mengarah ke pilar bunda SAYANG dan CEKATAN. Mengutip isi materi kedua ini "Karena suami dan anak lah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka".
Untuk membuat indikator ke-profesional-an perempuan sebagai individu, tentunya yang pertama harus saya lakukan adalah tazkiyatunnafs, membersihkan diri dari hal negatif agar lebih mudah menerima ilmu untuk menjemput kebaikan. Setelah itu bermuhasabah diri. Lebih banyak terpikirkan peran sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apa yang harus benar-benar saya tinggalkan? Apa yang sudah baik namun perlu istiqomah? Begitu banyak yang masih kurang dalam diri ini terutama dalam ibadah 😢
Indikator sebagai istri saya dapatkan dengan menggali apa yang diinginkan oleh suami melalui pertanyaan-pertanyaan. Ternyata gambaran istri ideal bagi panda itu sederhana saja.
Menurut panda, "ibu profesional adalah seorang ibu yg dalam menjalankan kesehariannya itu senang, karena seorang yang profesional itu mencintai apa yg dikerjakannya"
Suamiku ini memang selalu lebih memperhatikan diriku. Panda mau saya senang mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga selalu memastikan saya makan dengan baik. Karena terlambat makan juga bisa mengubah mood ternyata,hehe....
Ketika saya tanyakan istri seperti apa yang bisa membuatnya bahagia, panda menjawab dengan permintaan sederhana, yg membuatku diam dan perlahan meneteskan air mata. "panda mau bunda selalu tersenyum, tidak banyak mengeluh, panda suka manja-manjanya bunda"
Sungguh, saat ini pun saya bahagia, hidup didampingi suami yang sabarnya Masya Allah.. dan selalu jadi pendengar yang baik. Hanya saja, saya malu, panda sampai mengartikan "curhat"ku sebagai ekspresi ketidak-bahagiaan. Karena mungkin itu yang terlihat, berarti penyampaiannya yang harus saya ubah, tidak dengan mengeluh.
Setelah mengalirkan rasa dengan diskusi bersama pasangan, saya sudah mendapatkan gambaran indikator keprofesionalan perempuan sebagai istri sesuai yang suami inginkan.
Selanjutnya, ke-profesional-an perempuan sebagai ibu.
Bilal belum terlalu mengerti jika ditanya soal itu, hehe... jadi saya mengidentifikasi dengan melihat, merasakan apa yang saat ini paling Bilal butuhkan, dan Bilal senang jika saya penuhi.
Alhamdulillah, Bilal (25mo) anak yang aktif, dia sangat senang bermain role play. Bilal sangat bersemangat bermain, mengajak saya ikut dalam permainannya, dan berkali-kali mengulangi hal yang sama. Itu sangat menguras energi, karena harus belari, melompat, menyeru, dan sebagainya. Terkadang, saya cuek, ikut bermain tapi fokus bukan disitu, tapi ke hp, atau ikut bermain tapi tidak ekspresif karena bosan mengulang permainan yang sama 😌
Sehingga, yang masih perlu saya tingkatkan kualitasnya adalah memberikan prioritas waktu untuk anak. Saya harus full konsentrasi, full mendidik, dan full memberikan hati.
Bilal belum terlalu mengerti jika ditanya soal itu, hehe... jadi saya mengidentifikasi dengan melihat, merasakan apa yang saat ini paling Bilal butuhkan, dan Bilal senang jika saya penuhi.
Alhamdulillah, Bilal (25mo) anak yang aktif, dia sangat senang bermain role play. Bilal sangat bersemangat bermain, mengajak saya ikut dalam permainannya, dan berkali-kali mengulangi hal yang sama. Itu sangat menguras energi, karena harus belari, melompat, menyeru, dan sebagainya. Terkadang, saya cuek, ikut bermain tapi fokus bukan disitu, tapi ke hp, atau ikut bermain tapi tidak ekspresif karena bosan mengulang permainan yang sama 😌
Sehingga, yang masih perlu saya tingkatkan kualitasnya adalah memberikan prioritas waktu untuk anak. Saya harus full konsentrasi, full mendidik, dan full memberikan hati.
"Karena faktor utamanya adalah tidak ada yang berhasil dengan setengah-setengah" - Ibu Septi Peni Wulandani
Rencananya, saya akan memulai tanggal 1 Juni 2017. Evaluasinya tiap minggu, berupa wawancara lagi dengan pasangan, apakah ada perubahan yang membuat suami semakin bahagia, dan juga melihat efek dari perubahan tersebut untuk anak. Seperti yang bunda Yani Retno ungkapkan dalam diskusi kemarin bahwa mendidik yang terbaik tentu dari keteladanan orangtuanya. Khususnya, saya sebagai ibu yang paling sering membersamai anak.
Saya ingat salah satu alasan suami memilihku sebagai pendamping, sebab panda melihat keinginan yang sama dari kami untuk "tumbuh" bersama, berproses untuk terus memperbaiki diri.
Insya Allah, besok kami sekeluarga akan melakukan ibadah umroh. Syukur sekali rasanya bisa mengikuti perkuliahan MIIP, disaat saya ingin sekali berubah tapi bingung harus mulai dari mana. Indikator yang saya buat ini akan menjadi acuan, yang akan saya doakan secara khusus Insya Allah ketika tiba di tanah suci. Semoga, dengan istiqomah, akan benar-benar bisa membuat perubahan yang lebih baik dalam keluarga kami. Aamiin..
*Bisa saja dalam perjalanannya akan ada perubahan terhadap indikator yang saya buat tersebut. Mungkin ada penambahan jika merasa masih kurang atau ketika membaca NHW teman-teman kemudian saya mendapat inspirasi, hehe... atau bisa saja dikurangi, agar lebih achievable sambil pelan-pelan belajar. Karena amalan yang paling Allah cintai adalah yang dilakukan secara rutin meski sedikit.
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
(HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya)
http://rumahinspirasi.com checklist indikator perkembangan anak 1-2 tahun,sumber:konsep pengembangan paud non formal, pusat kurikulum diknas, 2007.
Materi 2 Matrikulasi Institut Ibu Profesional "Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga"
Materi 2 Matrikulasi Institut Ibu Profesional "Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga"
sukaaa banget sama nhw nya mba rin :*
BalasHapusAisyah, jombang
Alhamdulillah,Terima kasih mba Aisyah :*
HapusMasyaalha...tulisannya runtut dan mudah dipahami.inspiring mba..
BalasHapusKrisna, kediri
Masya Allah.. Alhamdulillah mba Krisna. Keep inspiring juga :*
Hapus