Jumat, 16 Juni 2017

_NICE HOMEWORK #5_ _MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL BATCH #4_


 *BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR* (Learning  How to Learn)

Membaca nhw 5 dimulai dengan pertanyaan  apa itu desain pembelajaran? Di awal sudah bingung, dan alhamdillah bingung itu bagus,karena menjadikan kita kepo untuk mencari tahu,bukan? 😉. Karena bukan berasal dari jurusan pendidikan ,di antara kebingungan  itu saya coba googling contoh desain pembelajaran dan ternyata banyak dan beragam ya modelnya? 😅

Desain pembelajaran yang saya pahami adalah sebuah desain rencana yang memudahkan kita mencapai tujuan pembelajaran sehingga lebih efektif dan efisien.

Pada tugas NHW 5 kali ini yang diminta adalah "Desain pembelajaran yang gue banget" jadi saya putuskan untuk membuatnya sendiri sesuai yang saya butuhkan ,tanpa plek menggunakan model-model pembelajaran dari beragam teori.

Memang kali ini tidak ada panduan mengerjakan NHW. Kita bebas membuat desain yang memandu kita belajar sesuai kebutuhan dan memudahkan kita memahami.
Untuk membuat desain pembelajaran saya merumuskannya dengan menggunakan (6W 1H)

1. What
(?) Ilmu/jurusan apa yang Ingin saya pelajari
Jurusan yang ingin saya tekuni  yaitu ilmu menjadi ibu  Profesional

2. Which one?
(?) Bidang mana yang lebih spesifik ingin saya fokuskan?
masih ada kaitannya dengan apa yang saya tuliskan dalam tugas sebelumnya dimana kita diminta untuk menentukan jurusan Ilmu yang ingin ditekuni,bidang dan peran apa yang Ingin kita ambil untuk menjalani misi spesifik hidup dan membuat kurikulum pencapaiannya (milestone)

Jurusan yang Ingin ditekuni:
Ilmu ibu profesional
Misi spesifik: menjadi orang yang bermanfaat bagi , khususnya orang sekitar
Bidang: Parenting Islami

3. Why
(?) Mengapa harus mempelajari ilmu tersebut?
Tujuan saya belajar adalah membaca kehendak Allah menjalankan misi spesifik hidup sebagai individu,istri,ibu dan  menjadi sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat, khususnya bagi orang sekitar.
Untuk menjadi seorang  ibu profesional tahapannya ada 4,yaitu:
1. Bunda Sayang
Tujuan: Mengetahui Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan
Tujuan: Mengetahui Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif
Tujuan: Mengetahui
lmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha
Tujuan: Mengetahui Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

4. When:
(?) Kapan waktunya?
Saya telah membuat checklist dan jadwal untuk mempelajari Ilmu-ilmu yang saya butuhkan,namun untuk lebih rincinya saya akan membagi waktu belajar untuk tiap-tiap Ilmu. 
Sedangkan untuk belajar berupa praktek,waktunya akan lebih fleksibel,learning by doing. Kemudian untuk evaluasi, akan dilakukan setiap bulan. Kriteria pencapaiannya adalah adanya perubahan baik bagi diri sendiri,dan keluarga,serta bermanfaat bagi orang sekitar

5. Where
(?) Dimana/darimana belajar?
informasi untuk belajar bisa saya dapatkan melalui:
* Literatur (Alquran,Hadist,Buku,artikel,jurnal)
* Media tv/online (TV kajian,YouTube,media sosial)
* Praktek dengan mengamalkan ilmu tersebut,  dan menuliskan dan membagi/mengajarkan

6. Who
(?)Siapa objeknya?
praktek belajar saya adalah diri sendiri dan keluarga. 
(?)Siapa sumbernya? 
Belajar dari siapapun, dari orang terdekat, dari pengalaman orang lain,dari komunitas,beeguru pada ahli 

7. How?
(?) Bagaimana cara saya belajar?
Saya merasa memiliki gaya belajar kombinasi. Saya biasanya menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi,menyukai warna-warna pada buku, dan bisa mengikuti ceramah/petunjuk dengan baik, belajar dengan meniru tindakan orang lain.
Ketika berusaha menghafalkan sesuatu saya melakukan dengan berbicara pada diri sendiri dan mengulang-ulang kata. Saya suka menuliskan kembali pelajaran tersebut agar lebih mudah mencernanya.
Untuk belajar saya membutuhkan waktu yang tenang untuk memikirkan materinya,saya akan mudah terganggu dengan suara,suka merenungkan hal-hal yang sudah saya ketahui dan belum saya ketahui.

(?) Bagaimana metode dan strategi pembelajarannya?
Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :

1⃣Belajar hal berbeda
Belajar yang bisa menguatkan iman. Saya perlu mempelajari lebih banyak tentang islam,sebagai agama yang saya yakini, Al-Quran dan Hadist sebagai petunjuk.
Belajar menumbuhkan karakter yang baik dan belajar sesuai passion. Saya bisa memulai dengan belajar dari Sirah Nabawiyah dan sahabat,belajar adab,belajar akhlak,komunikasi, Parenting,kerumahtanggaan

2⃣ Cara belajar yang berbeda
Tidak hanya terampil menjawab, tapi terampil juga dalam bertanya
Tidak hanya mendengar dengan pasif, tetapi juga harus bisa aktif mencari
Tidak menelan informasi bulat-bulat,tapi berpikir secara skeptis

3⃣Semangat Belajar yang berbeda
Memperbaiki niat belajar dan membulatkan tekad untuk meraih Ilmu-ilmu
*_Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita_*
Metode yang saya gunakan untuk menambah jam terbang yaitu:
  1. membaca  buku-buku,jurnal,artikel yang berkaitan dengan ilmu yang ingin saya pelajari.M
  2. Mendengarkanaudio,murrotal untuk memperbaiki bacaan Alquran,ataupun audio pembelajaran lainnyaM
  3. Menonton bisa dari tv (kajian),YouTubee
  4. Pengamatan langsung, belajar langsung​ dari orang lain
  5. Diskusi online di media sosial,WhatsApp, atau diskusi langsung dengan suami,atau orang, komunitas
  6. Praktek dalam keseharian, mengamalkan ilmu
  7. Menuliskan dan berbagi untuk mengikat ilmu


Untuk strategi pembelajaran saya mengadopsi strategi  Ibu Septi Peni yaitu:
• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
*_Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah_*
Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan atau minat.

Saya akan mencari topik-topik yang berhubungan dengan apa yang saya pelajari dan menggali ilmunya. Fokus pada kelebihan dan kekuatan diri saya,apa yang saya senangi dan bisa,apa yang senangi tapi belum bisa tanpa membandingkan diri sendiri dengan orang lain tetapi bisa menjadikannya sebagai inspirasi.

Semua orang unik,dengan kelebihan dan kekurangan sendiri dan membawa fitrah masing-masing sehingga saya harus yakin dengan diri sendiri. Dengan begitu belajar akan menjadi menyenangkan dan lebih bernilai.
*_Good is not enough anymore we have to be different_*
Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).
Setelah merumuskan pertanyaan-pertanyaan 6W1H, desain pembelajaran yang saya buat seperti ini,lebih ringkas dan mencakup poin-poin yang ingin saya pelajari

My learning Design

Share:
Continue Reading →

Rabu, 07 Juni 2017

Nhw 4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH

Bismiahirrahmanirrahim

Nice Homework 4
Mendidik dengan Kekuatan Fitrah
Oleh:  Muftiraeni A.

Setelah mengikuti materi 1 sampai 4 dan mengerjakan nhw ,mulai mengerti tiap materinya berkesinambungan menggiring kita belajar menjadi ibu profesional ini dengan memulai proses mengenal diri sendiri.

Di materi pertama, kita diajak untuk memperbaiki sikap sebagaimana mestinya adab menuntut ilmu. Materi kedua belajar membuat checklist harian indikator keprofesional diri. Materi ketiga merupakan  proses membaca kehendak Allah,maksud penciptaan kita, bahwa semua menginginkan 'keberadaan' kita dan tidak ada yang diciptakan sia-sia , kita diajak untuk menyelami misi spesifik,  serta bagaimana peran kita untuk membangun peradaban mulai dari rumah

Taraaa...

NICE HOME WORK #4
MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 
Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Untuk pertanyaan ini sebenarnya  sudah pernah saya pikirkan dan saya menuliskannya di Nhw 2.

Di Nhw1, saya menuliskan ingin fokus menekuni ilmu "sabar". Saya mendapat kesimpulan bahwa sebenarnya kenapa ingin belajar bersabar, juga dalam rangka menjalankan peran saya saat ini sebagai istri dan ibu.

"Saya ingin fokus menjalankan peran saya sebagai istri dan ibu profesional yang bahagia dan percaya diri." 
Singkatnya, saya ingin memilih jurusan ibu profesional untuk saya kuasai tahap demi tahapnya

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Saya belum membuat checklist sebagaimana rencana awal untuk membuatnya dalam format besar dan ditempel di dinding.

Saya berusaha sebaik mungkin menjalankan apa yang telah saya buat dalam checklist tersebut, meski belum semuanya berjalan. Terutama mengajarkan toilet training untuk Bilal disaat saya sedang memulai lagi proses menyapih.

Rasanya perlu membuat jadwal keseharian yang sesuai dan menetapkan waktunya berapa lama agar lebih teratur.

Semoga apa yang saya tulis bisa saya jalankan dengan Istiqomah,
belajar melatih diri dengan keras,memanaskan diri setiap saat meski semangat naik turun. Bismillah..

c.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Melalui Nhw 3 saya mencoba membaca kehendak Allah menghadirkan suami yang juga punya keinginan kuat untuk sama-sama belajar,saling mengingatkan dalam hal kebaikan, bersama-sama mengatasi kesulitan.

Kami bercita-cita untuk membangun keluarga sakinah mawaddah warrahmah dan melahirkan keturunan yang bisa menjadi perisai islam.

Saat ini saya punya keinginan untuk lebih banyak belajar agama dan memperbaiki diri. Ditempatkan hidup di lingkungan yang tidak semuanya muslim,saya harus menjadi. agen muslim yang baik, dalam bertutur maupun perbuatan.

Saya yakin dengan dipertemukan  komunitas ibu pembelajar seperti IIP ini, Allah menghendaki kebaikan untukku.
Membuka wawasan,mata dan hati agar saya lebih baik lagi dalam banyak hal, belajar menjadi sholihah lagi, sehingga bisa profesional menjalankan peranku di muka bumi.

Pernah saya menuliskan (ketika masih hamil Bilal) 50 daftar cita-citaku,  isinya lebih banyak tentang membersamai suami dan anakku,mencapai kesuksesan bersama dunia akhirat. Kemudian tentang keinginan berbagi dengan sesama. Saya juga sangat ingin mencetak generasi yang cinta ilmu melalui membaca.  Cita-cita kami di rumah ingin memiliki perpustakaan mini yang punya beragam pilihan bacaan yang baik.

Bisa disimpulkan,misiku adalah ingin sebaik-baiknya menjadi manusia yang bermanfaat. bagi siapapun, terutama suami, anak, keluarga, teman, tetangga, orang sekitar
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. 

Diantara teman-teman seangkatanku waktu kuliah, saya termasuk yang menikah dan memiliki anak duluan.
Teman-temanku kini alhamdulillah banyak yang menyusul, sudah menempuh hidup baru juga baik sebagai istri atau sekaligus ibu.

Karena saya dianggap 'senior',tidak jarang yang curhat atau meminta advice. Dan saya dari dulu memang senang sharing meski sekedar curhat,apalagi jika bisa berbagi ilmu.

Maka dari itu saya merumuskan, misi dan peranku yaitu:
Misi Hidup : menjadi manusia yang bermanfaat, khususnya bagi orang sekitar
Bidang : parenting Islami
Peran : advisor/inspirator

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Untuk bisa menjadi ahli di bidang parenting Islami tersebut tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Ilmu agama Islam: Meliputi seluruh aspek keislaman,terutama untuk parenting adalah Adab, Ibadah, Akidah
2. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Saya menetapkan KM 0 pada usia 26tahun Ini.Terinspirasi oleh yang ibu Septi lakukan,mulai saat ini berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang  di bidang parenting islami agar lebih fokus memantaskan diri menjalankan misi hidup.
Saya akan mendedikasikan 4-6 jam waktu untuk mencari ilmu, mempraktikkan dalam keseharian, menuliskannya agar melekat kuat.  4-6 jam ini yang saya maksudkan tidak harus diam duduk membaca, tapi akan lebih banyak mempraktikkan dalam keseharian. Insya Allah dalam jangka waktu kurang lebih 5 tahun,
jika saya bersungguh-sungguh akan terlihat hasilnya.

KM 0 - tak terbatas : Mempelajari ilmu agama islam
KM 0 - KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Belum, saya belum memasukkan ilmu-ilmu sedetail itu. Oleh karena itu, saya membuat jadwal keseharian untuk melengkapi checklist yang telah saya buat sebelumnya.  Jadwal ini saya bikin dalam format besar, dan dipasang di
dinding sehingga mudah dievaluasi.



lakukan lakukan lakukan
Bismillah,semoga Allah melancarkan niat baik dan urusan kami
Share:
Continue Reading →

Jumat, 02 Juni 2017

Nhw 3 Membangun Peradaban dari rumah

NICE HOMEWORK #3
MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 

Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

Pra Nikah

a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU, CALON IMAMKU”
b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.
c. Lihatlah orang tua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?

‍‍‍Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
b. Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan ditengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

‍‍Orangtua Tunggal (Single Parent)

Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita.
a. Buatlah “Tanda Penghormatan", dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
b. Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. Kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yang kita miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?


Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Nice home work 3
Membangun Peradaban dari dalam Rumah
Oleh:  Muftiraeni A.


Membaca judul materi 3 seperti melihat mimpi besar dengan pondasi yang harus kuat. 
Peradaban dalam KBBI berarti kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Ada hal besar yang diamanahkan oleh Allah ketika kita membangun sebuah keluarga, membentuk peradaban/kemajuan.

Allah telah memilih kita, untuk menjalankan peran sebagai orang tua yang mendidik anak-anak,membersamai mereka menuju  peradabannya.

Ketika bertemu pasangan dan berkomitmen untuk membangun keluarga, sering kali bertanya-tanya. mengapa suami lah yang menjadi joduhku. Orang yang kukenal belum lama, namun bisa klop dalam banyak hal. Saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Bingung jika ditanya apa alasan memilih suami waktu itu. Karena dengan mudahnya saya menerima tawarannya untuk menjadi suami, padahal baru kenal 3 bulan. Tapi saya percaya tidak ada hal yang kebetulan. 
Semua telah ditakdirkan, ada alasan Allah menghadirkan saya dan orang-orang yang menemani perjalananku sampai sekarang.

Saya ke Pare karena suatu kebutuhan, fresh graduated merasa perlu meng-upgrade kemampuan berbahasa Inggris untuk memasuki dunia kerja, ditambah alasan lain yang penting. Sama sekali waktu itu belum ada niat untuk segera menikah.

Saya juga memang senang pergi menjauh, bertemu orang-orang baru untuk melupakan dan belajar mengambil hikmah atas hal lalu yang kurasa tidak mengenakkan dan berpotensi memperburuk pikiran dan pribadiku. Di waktu yang singkat itu pula saya bertemu orang-orang yang kurang lebih punya alasan yang sama. Ya, kata orang Pare itu tempat yang ajaib. 
Orang kesana dengan 2 alasan: "mencari masalah" atau "lari dari masalah" hehehe..

Perkenalan dengan suami hanya sebatas guru dan murid, tidak melalui proses pacaran. 
Ketika menerima tawaran dia untuk menjadi istrinya, jelas bukan fisik pun materi yang membuatku mengiyakan. Ada tanggungjawab dan keseriusan yang dia tunjukkan sewaktu menyatakan maksudnya. 
Tanpa basa-basi, tanpa berharap lebih jika memang saya menolak. Begitu ringan, tanpa paksaan,namun keinginannya jelas. Pun karena saya merindukan sosok ayah yang humoris dan dekat dengan anak, sepertinya itu salah satu hal yang menambah keyakinanku bahwa dia, suamiku sekarang, memang pantas menemaniku mendidik anak.

“ So,i love you because the entire universe conspired to help me find you"Aku mencintai kamu karena seluruh alam semesta mendorongku untuk  membuatku datang dekat padamu”
-  Paulo Coelho,  The Alchemist

Allah mendatangkan jodoh, mempertemukan dengan orang-orang yang menemani hari kita saat ini tentu dengan maksud tertentu. 
Semakin hari, semakin banyak hal yang kita lewatkan bersama, semakin mengerti akan hadirnya pasangan hidup, bahwa suamiku memang dipilihkan untuk bersama saling melengkapi, menjalankan misi spesifik hidup bersamaku, membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.

a .Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Ketika kuberikan surat cinta yang menggambarkan perasaanku, respon suami awalnya senyum-senyum, lalu ndusel manja, di akhir lalu meneteskan air mata haru dan berterimakasih juga.

Suamiku ini memang ekspresif, dan jujur dengan perasaannya. Berbeda dengan saya  yang pemalu dan gengsian. 
Rasanya akan baik jika  lebih sering kuucapkan terimakasih melalui surat cinta seperti ini. Lebih mudah bagiku daripada diungkapkan langsung.

Melihat binar mata haru panda, saya merasakan sayang yang kuat darinya untukku dan Bilal, semakin semangat memperbaiki diri bersama, menguatkan pondasi, membangun peradaban dari dalam rumah.

b. Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Alhamdulillah kami saat ini dikaruniai seorang putra. Namanya. Bijak Laksana Muhammad. Kami memanggil dengan nama kecil Bilal.

Saat ini Bilal berumur 25 bulan. Sepanjang yang saya lihat kecenderungannya termasuk tipe auditory- kinestetic. Dia sangat suka bergerak, bukan hanya kaki, badan dan tangannya, tapi juga mulutnya yang selalu mengoceh atau bernyanyi.

Bilal suka dengan musik dan bernyanyi. Dia akan bergerak mengikuti musik yang didengarnya, baik cuma kepala yang mengangguk-angguk atau badan yang ikut irama. Pula sudah bisa menghafal surah alfatihah, an-naas dan kalimat toyibah yang sering kami bacakan.

Bilal termasuk anak yang mudah bergaul tapi sensitif perasaannya. Dia gampang berteman dengan orang yang kelihatan senang dengannya, tapi gmpang sedih jika teman yang baru ditemuinya itu harus pulang/pergi. 
Bilal bisa tahu dan akan menjauhi orang yang kelihatan tidak senang dengannya. Dia juga tahu ketika berbuat salah, ekspresinya akan menggambar rasa bersalah itu. Mungkin ini termasuk kecerdasan Interpersonal dan intrapersonal (?)

Saat ini Bilal sedang suka menunjukkan bahwa dia pribadi yang merdeka. menunjukkan dengan jelas apa yang dia mau, tidak mau, sukai dan tidak sukai. Saya masih harus memperbaiki cara komunikasi agar ketika dia menunjukkan keinginannya, tidak harus ribut dulu.

Bilal menyukai permainan pura-pura/pretend play.  Anaknya ekspresif dengan daya khayal yang bikin kita gemas dengan tingkahnya. 
Kemampuan linguistiknya juga baik. sehingga ketika bermain dia bisa menjelaskan apa yang sedang dia lakukan.

Mainan kesukaannya berupa macam-macam kendaraan dan buku-buku. Bilal senang menjejerkan, mengurutkan, dan membuat bentuk kendaraan.

Mobil pemadam kebakaran, tangganya dari sisir lipat
        Bentuk pesawat dari crayon 

Sampai saat ini, Bilal masih jijik dengan tekstur lembek, baik itu makanan ataupun benda lainnya, seperti lumpur.  Menjadi PR bagiku untuk mengenalkannya lagi dengan mainan sensory semacam itu.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda. Silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yang kita miliki.

Membaca kehendak Allah, saya merasa diamanahkan menjadi seorang istri sekaligus ibu agar diriku yang selama ini kekanak-kanakan bisa lebih dewasa lagi dalam berpikir dan bertindak. lebih berusaha sabar. dan banyak bersyukur, menurunkan ego karena sekarang saya hidup bersama orang lain yang menjadi suamiku, yang pendapatnya juga harus saya dengar. Saling memahami, menghormati beliau, suamiku, sebagai kepala keluarga, mengenyampingkan keinginan pribadi demi anak, membagi waktu dengan Bijak agar kebutuhan tiap anggota keluarga bisa terpenuhi dengan baik.

Dalam hal potensi, sebenarnya saya tidak merasa kreatif, hanya saja ketika terlintas ide, saya cepat dalam eksekusi. Berbeda dengan suami yang lebih kuat dalam perencanaan,ide, analisis tapi lemah di eksekusi. Sehingga, rasanya kami memang cocok sebagai pasangan yang saling melengkapi.

Meski tidak begitu ekspert dalam suatu bidang,  saya orangnya telaten, kuat keinginan dan selalu mau bersunggung-sungguh melakukan sesuatu. Meskipun pernah salah jurusan waktu sekolah, saya tetap bisa menyelesaikan  dengan baik dan tidak setengah-setengah.
Hal itu juga saya terapkan ketika memiliki anak. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak. Alhamdulillah saya berhasil memberi ASIX dilanjutkan hingga 2 tahun, tetap memberi makanan pendamping buatan rumah meski bisa dibilang kami sangat sering bepergian. Dan insya allah dengan potensi tersebut saya bisa menjadi ibu profesional dengan belajar bersama teman-teman di MIIP ini.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Saat ini, belum setahun, kami tinggal di komplek yang juga banyak dihuni oleh keluarga baru seperti kami. Alhamdulillah lingkungannya baik, tidak jauh dari taman kota, berada di depan sawah. 
Di pagi hari, sangat sejuk untuk jalan kaki. Bilal senang melihat domba, burung, bebek dan ayam ketika jalan-jalan bersama. Di sore hari banyak anak-anak sekitar komplek yang bermain layangan atau bersepeda.

Saya memang dari dulu berharap agar tinggal di perumahan yang asri, tidak di kota besar, sehingga apa yang saya rasakan waktu kecil bagaimana indahnya hidup bertetangga yang akrab dan saling tolong -menolong bisa juga keluargaku rasakan.

Alhamdulillah, 2 tahun hidup di kost-an, sering merasa sendiri tanpa ada teman ngobrol ketika suami bekerja. 
Kost-an yang kami tempati dulu memang adalah kost-an laki-laki di sekitar kampung inggris yang kebetulan menyediakan kamar yang agak besar dan boleh kami tempati. Karena berada di konst-an cowok, saya lebih sering hanya di dalam kamar, keluar hanya jika menjemur dan mengambil pakaian. Bilal kecil pun hanya mengeksplorasi sekitar kamar saja 😊.

Merupakan suatu rejeki, orang tua kami menghadiahkan rumah. Meski tidak kami beli dengan uang sendiri, tapi itu pun merupakan rejeki yang sangat kami syukuri. Menghindari segala bentuk riba memang salah satu prinsip kami. Alhamdulillah orang tua memudahkan kami memiliki rumah sendiri tanpa jalan riba.

Di komplek ini, saya bisa memiliki teman sesama ibu-ibu muda yang bisa saling share. Tetangga-tetanggaku sangat baik dengan jiwa sosialis yang tinggi. Kami juga tergabung dalam grup WhatsApp sehingga bisa tetap berhubungan meski sedang jauh.

Ditempatkan di lingkungan yang baik, dengan keluarga yang umurnya tidak jauh beda, saya ingin sekali mensosialisikan asi dan mpasi rumahan sebagai pilihan terbaik untuk buah hati, mengajak anak-anak bermain tanpa melulu TV  dan gadget.
Tantangannya, jika sedang membahas sesuatu, saya harus bisa sharing manfaat tanpa terkesan menggurui. Karena budaya dan bahasa saya berbeda (saya suku Bugis-Makassar), sering saya ragu menyampaikan sesuatu hanya karena takut tidak sopan dalam penyampaiannya. Rasanya saya harus banyak belajar Bahasa Jawa dan bagaimana orang Jawa bersikap.

Di komplek kami, banyak anak usia dini yang umurnya tidak jauh beda dengan Bilal. 
Tiap anak tentu membawa karakter sesuai didikan dalam keluarganya. Terkadang ada yang tidak cocok dengan apa yang kami tanamkan selama ini ke Bilal, seperti mendengar perkataan kasar, memukul anak di depan orang, melabeli anak dengan label negatif (nakal, bodoh, tidak mau diatur), sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi kami agar Bilal bisa bersosialisasi dan mengajarkan hubungan bertetangga yang baik, saling menghormati tanpa harus melawan prinsip mendidik anak di keluarga kami.
Alhamdulillah jika ada contoh baik yang bisa kami tularkan ke keluarga lain.

Anak-anak senang bermain di rumah kami. Meskipun minimalis, rumah kami memang cukup lapang untuk bermain karena minim perabot.
Sering mereka bermain bersama-sama, namun sering pula bertengkar sehingga saya harus selalu mendampingi dan siap memisahkan ketika mulai ribut.

Di rumah juga tersedia lumayan banyak buku anak-anak. Itu juga yang menjadikan anak-anak senang berkumpul disini. 
Alhamdulillah, senang sekali jika melalui rumah kami, minat baca anak-anak bisa lebih tinggi. Salah satu mimpiku dan suami memang ingin memiliki perpustakaan mini di rumah. Insya allah.. sedikit demi sedikit kami lengkapi.


.




Alhamdulillah.. Dapat badge cantik

Share:
Continue Reading →