Selasa, 31 Juli 2018

Bermain Bayangan Tangan (Level 9 Hari 1)

Sudah malam tapi Bilal masih aktif ingin bermain. Padahal kami sudah di kamar dan lampu sudah diswitch ke lampu tidur yang redup.

Hari itu memang tidur siangnya lebih lama, sehingga malam masih on 😅.
Beberapa permainan dari yang loncat-loncatan sampai yang agak kalem seperti menggambar dan mewarnai sudah dia pilih sendiri.
Tidak kehabisan akal masya Allah.. melihat bayangannya di tembok, Bilal berseru "bunda..ada bayanganku. Lihat, aku buat buaya".

Saya bahkan tidak pernah mengajak Bilal bermain bayangan tangan sebelumnya.
Wah..padahal bermain bayangan tangan seru untuk story telling 😅. Makasih Bilal sudah kasih bunda ide bermain, hehe..

Dengan semangat dia membentuk bayangan buaya dengan tangannya. Saya ikut bermain, menunjukkan beberapa bentuk hewan lain.
Burung, ular, anjing, kelinci, gajah..hihihi..meski tidak begitu mirip kami tetap bisa bermain dengan seru dan Bilal tidak protes, haha..



Dia sangat suka dengan bentuk gajah, tapi yang paling dia kuasai adalah membentuk bayangan burung dan kelinci 😊.

Saya membiarkan Bilal berimajinasi dan membuat ceritanya sendiri.
Lumayan lama kami bermain sampai akhirnya Bilal sendiri yang minta untuk lampu dimatikan dan kami bersiap tidur

Share:
Continue Reading →

Rabu, 11 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 10)

Hari ini kami ke Makassar. Bilal senang karena kita naik pesawat.
Memang Bilal suka sekali bepergian dengan pesawat. Kadang ketika melihat pesawat melintas, lewat dekat bandara atau bahkan hanya dengan melihat gambar pesawat dia merengek minta mau naik pesawat.

Saya coba jelaskan bahwa kita tidak bisa tiap saat bepergian menggunakan pesawat.
Untuk bisa naik pesawat kita harus mengeluarkan uang yang cukup banyak dibandingkan dengan naik kendaraan lain, bunda dan panda harus menabung dulu.

Lagi pula kita hanya naik pesawat karena benar-benar butuh. Seperti sekarang.. karena kita harus ke Makassar menyeberang pulau, melewati lautan makanya harus menggunakan pesawat.

Alhamdulillah Allah memberi kita rejeki yang cukup sehingga kali ini bisa membeli tiket untuk naik pesawat, Bilal harus bersyukur yaa 😊.

Share:
Continue Reading →

Selasa, 10 Juli 2018

Cerdas Finansial (hari 9)

Mendidik cerdas finansial masih abstrak bagi anak kecil jika berbicara tentang pengelolaan uang.
Yaa, kita saja (saya sih..hehe) masih perlu banyak-banyak belajar agar bijak mengatur rejeki yang telah diberikan kepada kami, belajar menahan nafsu keinginan yang begitu banyak, dan lebih banyak bersyukur.

Kalau seusia Bilal, dari awal yang paling penting ditanamkan tentang fitrah keimanan,bahwa semua rejeki itu dari Allah.
"Allah sayang jika kita bisa menggunakan rejeki yang Allah beri dengan baik, tidak boros dan bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang."

Orang tua harus jadi teladan. Banyak sih contoh yang bisa dimulai agar anak terbiasa tidak bersikap boros dan seenaknya.
Misalnya ketika mandi..ibu-ibunya juga jangan lama-lama mandinya, hehe..

Sambil kita memandikan anak, beritahu betapa baiknya Allah memberi kita air bersih untuk mandi. Gunakan air seperlunya saja..karena ada teman kita yang susah mendapat air bersih.

Tadi pagi, Bilal ngambek ketika ditegur karena mandinya kelamaan, masih mau berlama-lama mandi, bermain-main air, menumpahkan sabun banyak-banyak yang baginya sangat mengasyikkan.

Tidak hanya tadi pagi, sering juga ada drama ketika akan tidur, kenapa lampu harus dimatikan?  kenapa tv tidak boleh menyala seharian apalagi jika tidak ada yang menonton? kenapa Bilal tidak boleh membuang-buang dengan makanan, dsb.
Meski ada drama, tetap saya harus menyampaikan kenapa hal tersebut kami larang.
InsyaAllah lama-lama akan mengerti, menjadi kebiasaan baik yang akan berguna untuk dirinya nanti dan memberi manfaat untuk orang banyak.
Share:
Continue Reading →

Senin, 09 Juli 2018

Cerdas Finansial (hari 8)

Mendidik anak cerdas finansial kami lakukan dengan berulang-ulang memberi pemahaman tentang rejeki.

Malam sebelum tidur, Bilal meminta dibacakan buku, hehe..buku yang sama dari kemarin-kemarin. Rasanya tadi saya bacakan hingga 5-6 kali sampe kemudian mulai ngantuk lalu sama-sama membaca doa 😄.

Sambil membaca buku, kami membahas tentang apa saja yang terjadi di hari ini.
Mulai Bilal cerita bahwa pagi tadi membantu eyangkung panen mangga. Alhamdulillah..Allah beri kita rejeki, bisa makan buah mangga hasil tanaman sendiri.

Hari ini Bilal juga dapat rejeki dari Allah, lewat eyang uti..Bilal dibelikan es krim kesukaan.

Siang sampai sore Bilal bermain di area bermain anak. Bertemu dengan banyak teman baru.
Kami memang sudah janji akan membawa Bilal ke tempat bermain, setelah tangan kanannya sembuh (2 minggu yang lalu abis sakit, karena jatuh juga dari tempat bermain).
Komitmen dan menepati janji juga ada kaitannya untuk menumbuhkan kecerdasan finansial anak. Bilal boleh bermain sepuasnya, tapi tidak belanja macam-macam, belajar memilih..menunda kesenangan untuk sesuatu yang lebih disenangi 😊

"Allah yang kasi rejeki jadi kita bisa bayar tiket bermain di tempat itu."
"Bilal senang hari ini? Allah sudah kasi Bilal banyak rejeki, jadi tidak perlu menangis kalau meminta sesuatu. Berdoa saja..semoga insya Allah bisa dikabulkan"


Share:
Continue Reading →

Minggu, 08 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 7)

Pagi tadi ada drama Bilal tidak mau mandi. Setelah mau pun, Bilal mintanya mandi dengan air hangat.

"Bilal mau air hangat"
"Kenapa?"
"Karena Bilal mau air hangat"
"Kenapa mandinya mau air hangat"
"Karena aku kedinginan, supaya airnya tidak dingin"

Hal yang mungkin terdengar biasa saja, tapi begitulah..kami selalu memancing agar setiap keinginan disertai dengan alasan. Itu cara kami untuk melatih dia mengungkapkan perasaannya, dan agar Bilal semakin baik dalam menyusun kalimat, hehe..

Lalu apa kaitannya dengan kecerdasan finansial? yaa...ada dong. Setiap apa yang Bilal minta, harus ada alasan..kenapa sesuatu itu penting.

Kalo alasannya masuk akal dan kami mampu menyediakan, maka boleh kami kabulkan.
Kalo alasannya kurang bisa diterima, apalagi jika kaitannya dengan uang dan memaksa harus saat itu juga dan kami tidak bisa dengan mudah menyediakan  maka maaf saja..belum bisa dikabulkan.
Tentu dengan terus mencoba memberi pengertian kenapa tidak setiap permintaannya itu bisa dikabulkan.
Sambil mengarahkan agar meminta sesuatu hanya kepada Sang Pemberi Rejeki.

Buku "Allah Selalu Ada Untukku"

Tidak hanya itu, kami juga berusaha untuk memberi pemahaman bahwa sesuatu itu ada karena diusahakan.
Bilal pernah bertanya "kenapa panda bekerja?"
saya jawab "untuk menjemput rejeki"
Saya jawab begitu dengan asumsi Bilal sudah paham kata "menjemput" dan "rejeki" itu sudah bisa dia artikan "makanan, susu, uang" 😅

Hari ini kami ke Surabaya, karena insya Allah Rabu besok akan berangkat ke Makassar.
Bilal bertanya "kenapa panda tidak ikut?"
"Karena panda harus bekerja, sayang"
Setelahnya dia tidak bertanya lagi, semoga paham yaa..bahwa Pandanya punya tanggung jawab, harus bekerja untuk menjemput rejeki. Selain berdoa, kita juga harus berusaha 😊

Share:
Continue Reading →

Sabtu, 07 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 6)

Salah satu upaya kami mendidik anak cerdas finansial yaitu membiasakan dia melihat dan ikut bertransaksi dalam proses jual beli.

Meski belum tau nilai uang, Bilal sering kami ajak untuk membayar sendiri belanjaannya ketika ke toserba, di toko buku atau bahkan belanja di tukang sayur, seperti pagi tadi,hehe..

Biasanya pagi-pagi kami beli susu kedele di bu penjual sayur..tapi tadi susu kedele incaran tidak ada. Yang dibutuhkan tidak ada, jadi saya coba ingat-ingat lagi mau beli apa..dan ternyata alhamdulillah Bilal nda minta jajan macam-macam meski ada temannya juga yang jajan permen kapas dan snack lain.

Bilal hanya minta beli buah. Iya sih..di rumah, stok buah juga sudah habis. Saya bolehkan Bilal beli buah, sambil mencoba memberi pemahaman bahwa membeli sesuatu itu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita membayarnya.

"Boleh Bilal, uangnya cukup beli buah. Mau buah apa?"
Bilal senang dan langsung memilih membeli buah pir.
Belajar finansial bisa sesederhana itu..semoga ada pelajaran yang melekat yaa
Share:
Continue Reading →

Jumat, 06 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 5)

Beberapa hari ini Bilal lebih sering minta mainan..jadi sedih karena ini juga efek dia lebih banyak nonton dari biasanya. Minta mainan karena itu yang sering dia lihat dari iklan tv. Kali ini bukan lagi mobil-mobilan, tapi minta lego, padahal dia sudah punya.

"Bunda..aku mau yang itu..yang orangnya banyak"
"Bilal kan sudah punya yang besar, bagus"
"Tapi itu banyak orangnya"
"Bilal sudah punya yang bagus. kenapa mau lagi?"
"Karena aku mau yang banyak"
"Mainan itu mahal, kita harus menabung kalo mau beli itu."
"Berapa? 50ribu?"
"Bukan..lebih banyak dari 50ribu..banyaaak sekali jadi mungkin nabingnya lebih lama"
"Nanti Allah kasi rejeki. Ya Allah..kasi Bilal rejeki mainan banyak"

Masya Allah..senang sih sekarang apa-apa ingatnya Allah yang beri, ya kalo Allah menghendaki bisa saja dengan mudahnya kami memiliki apapun.

Tapi, permintaan anak-anak ya begitu..PR panda-bunda masih banyak untuk memberi pemahaman tentang bagaimana sebaiknya kita membelanjakan uang, membedakan kebutuhan yang penting dan tidak begitu penting dsb.
Mainan bagi Bilal mungkin termasuk yang penting ya? hehe..berarti perlu cara yang lebih kreatif agar Bilal lebih menghargai apa yang sudah dia punya sekarang. Bismillah..insya Allah bisa!
Share:
Continue Reading →

Kamis, 05 Juli 2018

Cerdas Finansial (hari 4): Mengenalkan Konsep Rejeki

Masih dalam rangka mengenalkan konsep rejeki pada Bilal. Kemarin buku yang ditunggu-ditunggu datang,ahamdulillah..

Sudah lama tertarik mau punya kedua buku mba Amalia Kartika seri "Allah Sayang Padaku".. tapi baru dikasih rejeki untuk bisa memilikinya sekarang.

"Wah..ada buku lagi, bunda?"
"Iya.."
"bukunya buat siapa?"
"buat Bilal.."
"bunda yang beliin?"
"iya, bunda dikasih rejeki sama Allah, jadi bisa beliin Bilal buku"
"yeeeei..makasih bund"
"bilang Alhamdulillah dulu"
"Alhamdulillah.."

Lalu kami membaca buku bersama.
Ah..pas sekali, buku yang kami beli juga sangat berhubungan erat dengan mengenalkan konsep rejeki.
Buku yang kami beli ada dua. Satu berjudul "Allah Ciptakan Tubuhku" dan satunya lagi "Allah Selalu Ada Untukku"
Keduanya sama-sama menjelaskan tentang kasih sayang dan nikmat yang Allah beri, yang tidak terhitung jumlahnya.

Berulang kali Bilal meminta dibacakan..siang sambil bermain, sore sambil mewarnai, dan malam sebelum dia tidur. Masya Allah..semoga makin tertanam rasa cinta sama Allah yaa.

Allah sudah kasi rejeki untuk bisa punya buku ini...semoga Allah mudahkan juga proses belajar kami melalui buku ini
 




Semoga Bilal juga selalu bersyukur atas semua yang telah Allah beri, paham bahwa semua rejeki berasal dari Allah..jadi berdoa dan meminta hanya kepada Allah..

Share:
Continue Reading →

Rabu, 04 Juli 2018

Cerdas Finansial (hari 3)

Mendidik anak cerdas finansial tidak selalu tentang uang. Karena uang hanyalah bagian kecil dari rejeki.
Maka dari itu, memberi pemahaman pada anak kita tentang rejeki lah yang pertama-tama harus ditanamkan dalam mendidik anak cerdas finansial.

Bilal ingin sekali beli mobil yang ada tracknya, dan bisa jalan sendiri menggunakan baterai.
Itu karena sering dia lihat di iklan tv.

Ketika kemarin dia minta untuk kesekian kali,saya bilang bahwa meminta sesuatu itu hanya sama Allah..lalu langsung dia menengadahkan tangan berdoa
"Ya Allah..kasi Bilal rejeki mobil bagus ada lintasannya. Aamiin.."

Agak deg-degan juga, takut jika dia berpikir setelah berdoa begitu..'cling' barangnya langsung ada. Tapi rupanya tidak, setelah itu dia asyik saja memainkan mobil-mobil lamanya.
"Bilal main apa?"
"main lego..mobil-mobilan"
"masya Allah..banyak ya mainan Bilal. Allah yang beri rejeki untuk beli mainan."

Hari ini ketika iklan itu muncul lagi, dengan permintaan yang sama..dia bilang mau mobil-mobilan baru.
Tanpa saya minta, dia berdoa lagi. Setelah berdoa saya dekati, sambil ajak bermain.
"Bilal kenapa mau beli mobil lagi?"
"Aku mau yang banyak-banyak"
"Mainan Bilal ini sudah banyak..ayo coba hitung mobilnya berapa?"
"satu..dua..tiga.. banyak ya mobil rejeki Bilal.", Kata Bilal sambil menghitung
"iyaa..Allah sudah kasi rejeki yang banyak untuk Bilal"
"yeeeiii.."

Ntah lupa sejenak soal iklan mobil itu atau sudah mulai paham..hehe..
Tentu tidak satu dua hari saja, perlu setiap saat kami tanamkan bahwa betapa banyak nikmat rejeki yang sudah Allah kasi untuk kita yang harus kita syukuri.

Semoga Bilal jadi anak yang selalu bersyukur, dan Allah mencukupkan rejekimu. Aamiin..
Share:
Continue Reading →

Senin, 02 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 2) : Daripada Beli, Buat Aja Yuk..

Bilal suka sekali makan jelly dan es krim. Kadang kalo lagi rewel,orang yang tidak sabar meladeni biasanya membujuk Bilal dengan jajanan kesukaannya itu.

Tapi saya kurang suka yaa..cara-cara seperti itu 😥.
Menurutku, tidak baik anak "disogok" dan dijanjikan macam-macam ketika sedang rewel karena bisa menjadi kebiasaan yang tidak baik, meminta dengan tangisan dan membiasakan jajan.

Kalo rewel cari tahu apa masalahnya, dan solusi apa yang bisa dilakukan. Biasanya sih karena ngantuk, bosan, atau ingin diperhatikan.

 Saya tidak ingin Bilal tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif dan merasa semua bisa dia dapatkan dengan mudah, hanya dengan menangis.

Kami, panda dan bundanya juga tidak membiasakan jajan, apalagi memberi Bilal uang khusus jajan 😱.
Bukan berarti dengan begitu Bilal tidak diperkenalkan dengan uang.

Bilal tau apa itu uang dan tau apa fungsinya. Sering juga ketika ingin beli sesuatu dia bertanya "bunda punya uang beli ..... ?"
Agar tidak jadi pribadi konsumtif, kita sama-sama belajar bijak menggunakan uang.

Punya uang, bukan berarti harus beli kan?  karena mungkin ada keperluan lain yang lebih penting.
Biasanya saya akan ajak Bilal untuk membuat sendiri,lebih seru,hemat dan ada nilai belajarnya.


Bilal mencampur bubuk es krim dengan air es, dan belajar menggunakan mixer.

Alhamdulillah ya...jajanan yang dia suka nda susah-susah amat, haha..jadi bundanya yang nda jago masak masih bisa bikin.
Bahkan Bilal sendiri yang bikin kalo sekedarr bikin nu***jel dan es krim ,sekalian melatih keterampilan hidup kan? 😁

Selain membiasakan anak bijak mengelola uang, tidak menjadi pribadi konsumtif dan melatih keterampilan hidup, dengan membuat es krim sendiri itu Bilal belajar bersabar.

Belajar bahwa untuk menghasilkan sesuatu itu ada prosesnya..semoga dengan begitu lebih bisa menghargai sesuatu dan kecerdasan finansialnya terbentuk.

Karena es krimnya dibuat sore-sore,Bilal harus sabar..baru bisa menikmati manis es krim keesokan harinya 😊


#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
Share:
Continue Reading →

Minggu, 01 Juli 2018

Cerdas Finansial (Hari 1) : Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

Alhamdulillah sudah masuk di materi ke 8 perkuliahan bunda sayang.
tantangan kali ini dengan tema menumbuhkan kecerdasan finansial.

Apa itu Cerdas Finansial?

Menurut para ahli cerdas finansial adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan mengelola keuangan.

Kenapa harus cerdas finansial?
"rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari".

Apabila disesuaikan dengan konsep di Ibu Profesional bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, sehingga dengan belajar mengelola uang artinya kita belajar bertanggungjawab terhadap bagian rejeki yang kita dapatkan di dalam kehidupan ini.

Ketika paham konsep rejeki, rasa syukur, bisa mengendalikan diri, insya Allah..dari situlah kecerdasan finansial bisa terbentuk.

Materi ini juga menohok sekali untuk saya yang masih belum pandai dalam pengelolaan uang,hehe.. lewat tantangan ini, insya Allah..kami tumbuh bersama. Aamiin..

Hari 1:
Membedakan keinginan dan kebutuhan

Kami ke toko stationary. Saya harus membeli beberapa benda untuk keperluan membuat media belajar Bilal.
Untuk mengantisipasi terjadi drama, kami membuat perjanjian untuk tidak beli yang lain, kecuali yang termasuk dalam kebutuhan.

Saya sendiri suka lapar mata, ketika melihat barang yang "kawaii" suka ambil, beli..padahal tidak perlu-perlu amat 😁. Jadi harus ditahan juga, hehe..
kebutuhan saya hanya: karton hardboard dan kertas warna.

Bilal biasanya setiap masuk toko itu suka minta dibelikan balon, padahal di rumah..masih banyak balon yang dia punya dan belum ditiup.

"Bilal, di dalam nanti kita tidak beli balon ya..Bilal punya banyak balon di rumah"
"iya.."

Ketika di dalam toko melihat banyak balon tiup yang dipajang, Bilal bertanya lagi..
"tidak beli balon? Bilal punya?"
"iya..Bilal punya di rumah"

Alhamdulillah..Bilal dan Bunda sudah belajar mengendalikan diri untuk tidak membeli barang yang tidak perlu.
Sampai di rumah langsung nagih ditiupkan balonnya dan main bersama 😊

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
Share:
Continue Reading →