Selasa, 10 Juli 2018

Cerdas Finansial (hari 9)

Mendidik cerdas finansial masih abstrak bagi anak kecil jika berbicara tentang pengelolaan uang.
Yaa, kita saja (saya sih..hehe) masih perlu banyak-banyak belajar agar bijak mengatur rejeki yang telah diberikan kepada kami, belajar menahan nafsu keinginan yang begitu banyak, dan lebih banyak bersyukur.

Kalau seusia Bilal, dari awal yang paling penting ditanamkan tentang fitrah keimanan,bahwa semua rejeki itu dari Allah.
"Allah sayang jika kita bisa menggunakan rejeki yang Allah beri dengan baik, tidak boros dan bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang."

Orang tua harus jadi teladan. Banyak sih contoh yang bisa dimulai agar anak terbiasa tidak bersikap boros dan seenaknya.
Misalnya ketika mandi..ibu-ibunya juga jangan lama-lama mandinya, hehe..

Sambil kita memandikan anak, beritahu betapa baiknya Allah memberi kita air bersih untuk mandi. Gunakan air seperlunya saja..karena ada teman kita yang susah mendapat air bersih.

Tadi pagi, Bilal ngambek ketika ditegur karena mandinya kelamaan, masih mau berlama-lama mandi, bermain-main air, menumpahkan sabun banyak-banyak yang baginya sangat mengasyikkan.

Tidak hanya tadi pagi, sering juga ada drama ketika akan tidur, kenapa lampu harus dimatikan?  kenapa tv tidak boleh menyala seharian apalagi jika tidak ada yang menonton? kenapa Bilal tidak boleh membuang-buang dengan makanan, dsb.
Meski ada drama, tetap saya harus menyampaikan kenapa hal tersebut kami larang.
InsyaAllah lama-lama akan mengerti, menjadi kebiasaan baik yang akan berguna untuk dirinya nanti dan memberi manfaat untuk orang banyak.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar