Sabtu, 08 September 2018

Membentuk Karakter Anak Melalui Dongeng (10)

Alkisah ada seorang anak kecil yang suka sekali memakan kersen. Suatu hari dia duduk-duduk di bawah pohon kersen. Sesekali dia melompat,berusaha meraih buah kersen. Pohon kersennya memang tinggi dan berbuah banyak.

Di dekat pohon kersen itu ada juga ladang semangka. Melihat semangka yang buahnya besar, anak kecil itu jadi berpikir "ah..seandainya kersen itu buahnya besar juga seperti semangka. Hmmm..pasti akan enak dan aku puas memakannya"

Tiba-tiba, buah kersen jatuh pas di kepalanya "duk".. Sakit sih nda, tapi anak itu cukup kaget. Langsung juga dia bersyukur "untung ya..buah kersen ini ukurannya kecil, hihi..kalo besar duh..kepalaku bisa benjol kejatuhan kersen"

Alhamdulillah...Allah itu Maha Adil. Allah menciptakan semuanya sesuai dengan kadar,bentuk, fungsi. Allah mengatur semuanya dengan baik.
Share:
Continue Reading →

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (9)

Dongeng by panda Bilal 😊

pada suatu hari ada 3 sayur mayur yang sedang mengobrol. Ada wortel, tomat dan ada seledri.
"Hei kalian berdua, aku keren loh..warnaku merah,berair, dan penuh vitamin c", Kata Tomat
"segitu aja..aku lebih keren, aku wortel. Tubuhku keras,kamu lembek kalo jatuh lansung hancur. Aku penuh vitamin A bagus untuk mata", balas Wortel
"Eh teman-teman, jangan saling mengejek dong..kita kan berteman. Masing-masing kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing" daun seledri datang menengahi

Bunda lalu datang, bersiap untuk memasak. Wortel, tomat dan seledri diam. Bunda rupanya membawa beberapa bahan dan sayuran lainnya.

Hmmm..masakan bunda sudah jadi. Bunda memasak sayur sup yang enak dan penuh dengan sayuran bergizi yang semuanya baik untuk tubuh.
Baunya juga sedap karena ditambah daun seledri yang menggugah selera dan bermanfaat juga untuk kesehatan.

Nilai yang ingin ditanamkan:
mengenalkan manfaat sayuran, tidak boleh sombong karena setiap kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing

Share:
Continue Reading →

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (8)

Dongeng kali ini bunda bacakan buku confidence in science dengan ceritanya berjudul "Rahasia Nenek Pelangi".

Diceritakan tentang anak yang penuh rasa ingin tahu. Setiap kali ada yang ingin ditanyakan biasanya dia pergi ke rumah nenek pelangi. Disebut nenek pelangi yang tinggal di sebuah rumah yang atapnya berwarna-warni seperti pelangi.

Di perjalanan anak itu bertemu beberapa orang yang memiliki permasalahan. Lalu mengajak orang-orang tersebut ikut bersamanya.

Pertama, seorang ibu yang bersedih tidak bisa bercermin lagi di sumurnya karena keruh. Kedua bertemu pangeran yang bingung mengapa cincinnya yang jatuh di air tidak bisa dia ambil. Ketiga, ada seorang kakek yang bersedih karena tidak bisa melihat huruf di buku dengan jelas.
Mereka semua mendatangi rumah nenek pelangi.

Sesampainya di sana, nenek oelangi menyambutnya. Mereka lalu menceritakan tentang masalahnya masing-masing. Ternyata kesemua masalah tersebut ada hubungannya dengan bayangan.

Dari buku ini, anak-anak belajar tentang sifat bayangan di cermin, ada cermin cekung,cembung, tentang pembiasan cahaya,  dan bagaimana cara mata kita melihat warna. Bagusnya, pelajaran sains tersebut dikemas dalam bentung cerita dongeng..jadi tidak terkesan 'berat' untuk dibacakan ke anak
Share:
Continue Reading →

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (7)

Kali ini kami bukan berdongeng sih.. tapi berkisah.
Bedanya dongeng dengan kisah adalah jika dongeng itu cerita tentang sesuatu yang tidak benar-benar ada/terjadi sedanglan kisah berarti cerita itu pernah terjadi, contohnya kisah nabi.

Bilal senang sekali mendengar kisah pasukan gajah raja Abrahah dan kisah nabi Yunus yang ditelan Paus.
Tadu sambil memainkan boneka Pausnya dia menceritakan kisah favoritnya itu.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah nabi Yunus adalah kita tidak boleh gampang menyerah dan berputus asa. Ketika kita melakukan kesalahan juga harus segera menyesal, bertobat kepada Allah dan berusaha memperbaiki kesalahan.
Share:
Continue Reading →

Kamis, 06 September 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (6)

Ada seorang anak yang pemberani. Dia tidak takut gelap, dan bisa melakukan semua sendiri.
Suatu hari..ketika sedang membantu ibunya, lewat pesawat tempur tepat di atas rumahnya. Suara pesawat itu nyaring sekali...besar...berisik..
Karena terlalu dekat, bahkan sepertinya akan jatuh.
Pesawat tempur itu juga bolak balik terbang di atas rumahnya seperti sedang aktraksi.

Anak pemberani itu kaget. Karena baru pertama kali melihat pesawat terbangnya sedekat itu. Apalagi itu adalah pesawat tempur. "Kita mau diserang kah?", tanyanya kepada ibu. "Tidak sayang, tapi bunda tidak tau kenapa pesawatnya lewat sini"
"Kamu takut?" tanya bunda
"Iyaa..." jawab anak pemberani itu.
"Kamu kan anak pemberani. Kalo dengar suara kencang seperti itu, tutup saja telingamu rapat-rapat"
"Iyaa..akan kucoba"

Tapi rupanya sejak hari itu dia jadi kurang berani. Dia takut ada suara-suara.
Mau ke dapur buang sampah, dia takut sendiri, mau ambil air minum juga harus ditemani.

"Aku takut ada suara. Nanti ada yang tok tok pintu, nanti ada suara di genteng".
Ibunya dengan sabar menemani sambil terus menunjukkan bahwa semuanya itu tidak apa-apa.

"Ada suara tok tok..yuk kita sama-sama lihat ada apa. Ooh.. ternyata ada tamu. Tetangga kita membawakan kue"
"Kalo ada suara tok tok lagi, tidak perlu takut..mungkin ada orang yang ada perlu. Seperti hari ini, kita malah dapat kue enak kan..karena mau mencari tau ada apa"

Sore harinya, ada suara berisik lagi di atas genteng. Anak itu memberanikan diri. Dia keluar dari kamar, bahkan keluar ke taman untuk melihat ke genteng. Rupanya ada kucing lucu..kucing itu berusaha turun dari genteng.

Alhamdulillah..sekarang anak pemberani itu tidak takut lagi dengan suara-suara

(Bilal yang mendengar bunda bercerita jadi senyum-senyum, sepertinya dia tau anak itu siapa 😁)

Share:
Continue Reading →

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (5)

Bilal hari itu demam, badannya panas selama 4 malam. Iya,tiap menjelang malam saja tiba-tiba panas. Di siang hari badannya terasa hangat. Meski begitu, alhamdulillah masih aktif bermain, hanya saja jadi kurang nafsu makan.

Saya khawatir karena suhu tubuhnya yang tidak kunjung turun,bergumam "kasihan Bilal..kenapa belum berhenti demamnya :(" Bilal masya Allah justru bilang "nda apa-apa Bunda..panas demamnya usir kuman penyakitku" :'-).
Terima kasih Bilal, sudah mengingatkan bunda untuk tudak mengeluh ketika demam.

"Oh iya..yaa..demam itu nda papa. Bilal betul. Kuman penyakitnya insya Allah dikalahkan sama demam"
Lalu kuceritakan tentang demam dan antibodi yang berperan jadi tentara tubuh kita.

"Ada bakteri yang lolos masuk...waduh, ini sepertinya karena tadi makan tidak cuci tangan sampai bersih dulu"
"Sel darah putih, ayo kita lawaan..aktifkan sistem pertahanan tubuh"
"Naikkan suhu tubuh sampai panas, demam tidak apa-apa"
"Beneran nda apa?"
"Iya..bakteri dan virus tidak tahan suhu panas"

Akhirnya tubuh kita menjadi demam.
Tapi kalo demamnya terlalu panas, tetap harus periksa ke dokter ya..supaya kita dapat perawatan lebih baik.
Dan berdoa..supaya Allah menyembuhkan penyakit kita, supaya kita selalu disehatkan

Share:
Continue Reading →

Rabu, 05 September 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (4)

"Halo..namaku Mobo"
"Halo Mobo, saya Mobi"
"Kamu tinggal dekat sini ya?"
"Iyaa.."
"wah..kita bertetangga dong. Saya jalan duluan ya"
"Iyaa..hati-hati"

Mobo sedang dalam perjalanan ke kebin binatang.
Di tengah perjalanan dia ketemu lagu dengan tetangga barunya, Mobi.

Rupanya, Mobi sedang dalam kesulitan. Bannya kempes dan di sekitar sana tidak ada bengkel.
Mobo yang melihat, lalu menawarkan bantuan.

(Bilal, gimana ya cara membantu Mobi? kasihan..dia tidak bisa jalan)
(diberek aja)
(maksudnya diderek? oiya..)

"Mobi, aku boleh membantu? bagaimana kalo saya derek? coba kaitkan pengaitmu di bagian belakangku, ada pengait juga.."
"Waah..terima kasih ya, Mobo..kita baru berkenalan tapi kamu baik sekali mau membantu"
"Sama-sama. saya senang bisa membantu", jawab Mobo sambil tersenyum.

(ceritanya berlanjut sesuai imajinasi Bilal,hehe..)

*Nilai yang ingin ditanamkan
Sikap senang membantu
mengenalkan kata "tetangga"

Share:
Continue Reading →

Senin, 03 September 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (3)

Di sebuah hutan, tinggallah keluarga bebek. Ada induk bebek (induk itu artinya ibu hewan), (ada siapa lagi?) (ada ayah bebek) iyaa, dan ada 3 anak bebek.

Anak bebek yang paling kecil sangat lucu dan baik. Kakak-kakaknya sangat menyayanginya. Tapi kasihan, adek bebek itu tidak bisa berenang seperti ayah, ibu dan kakaknya.

Kalau keluarganya berenang ke sungai, ia hanya duduk di pinggir sungai.
Sebenarnya, dulu adek bebek ini pernah belajar berenang, tapi baru sebentar belajar dia hampir tenggelam.
Karena itulah dia takut berenang.
Kakak-kakaknya sering mengajaknya untuk mencoba belajar lagi, tapi karena takut,adek bebek tidak mau mencoba.

Suatu hari,kancil lewat dan melihat adek bebek ini duduk sendirian.
"Kamu sedang apa disini? kenapa tidak ikut dengan keluargamu?"
"Aku tidak bisa berenang"
"Kamu tidak coba belajar? berenang kan sangat menyenangkan"
"Aku takut tenggelam. Kamu kan juga tidak bisa berenang"
" Ya, tapi saya bisa berlari kencang. Tubuhku diciptakan seperti ini. Apa kamu tidak ingin seperti keluargamu? sangatmenyenangkan bisa bermain dan menyeberangi sungai seperti itu"
"Mau..tapi tidak bisa. Saya pernah belajar terus hampir tenggelam"
"Pasti bisa kok. Mungkin waktu pertama belajar itu kamu terlalu bersemangat sehingga hampir tenggelam.
Coba libat tubuhmu, bulumu, dan kakimu yang berselaput itu..Allah sudah menciptakan tubuhmu seperti itu supaya kamu bisa berenang"

Kancil terus memberi semangat kepada adek bebek itu.
Akhirnya,adek bebek mau mencoba.

Dengan dibantu ayah ibu dan  kakak-kakaknya, adek bebek mulai berenang perlahan. Waah.."ternyata aku bisa", seru si bebek kegirangan.

*Nilai yang ingin ditanamkan:
Tidak mudah menyerah dan bersyukur dengan apa yang telah Allah beri


Share:
Continue Reading →

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (2)

Ceritanya, kami lagi mengamati semut di dinding melewati jendela 😄
Bilal: Bunda,itu semutnya bicara sama temannya ya?
Bunda: Iya..mau kasi tau temannya di sebelah sana ada makanan.
Bilal: Oh..diamau tunjukkan temannya ya?
Bunda: Iya..bunda ceritakan tentang semut ya

Namanya Sami, dia seekor semut merah. Sami hari itu sedang berjalan-jalan sendiri sambil mencari makanan untuk makan siang nanti.

Lama berjalan, akhirnya Sami menemukan sepotong kue. Sami sudah kelaparan. Kuenya mau dia bawa ke rumah agar bisa makan dengan tenang,tapi kuenya terlalu besar untuk dia angkat sendiri.

Di kejauhan dia melihat ada 2 ekor semut. Sami menghampiri semut-semut itu, lalu menyapanya.
(Coba Bilal perhatikan cara semut berbicara sama temannya. Mereka salig menyentuhkan antena di kepala).
"Hai..teman-teman, kalian mau kemana", tanya Sami.
"Kami mau cari makan nih"
"Oh begitu ya..sebenarnya saya sudah punya kue dan kue itu terlalu besar untuk kumakan sendiri. Kalian juga boleh makan kalo mau"
"Wah..terima kasih. Coba kita lihat dulu dimana kuenya"
"Ayo, sini kutunjukkan jalannya"
Sesampainya disana..ternyata kuenya memang sangat besar bahkan untuk mereka bertiga.
"Ehm..Sami,bolehkah saya ajak teman-teman yang lain juga? teman-teman pasti senang kalo kue ini dibagi ke mereka"
"Boleh kok..lagian ini terlalu berat untuk kita bawa bertiga"

Ketiga semut itu pun berjalan menghampiri teman-teman yang lainnya. Setiap bertemu semut lain, mereka berhenti dan menyapa dengan antenanya untuk memberi tahu keberadaan kue besar yang enak itu.

Akhirnya kue itu bisa mereka bawa ke tempat yang lebih tenang yaitu di sarang semut. Mereka makan bersama dengan senang.

(Wah..semut-semut itu suka berbagi ya, Bilal)
(iya,dia bagi kue ke temannya)
(Bilal juga mau berbagi?)
(Mau dong)
(Masya Allah..)

Nilai yang ingin ditanamkan:
*Senang berbagi dan gotong royong/kerja sama
Share:
Continue Reading →

Minggu, 02 September 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng (1)


Siang itu...
"Ahh..alhamdulillah" Binar baru bangun dari tidur siangnya.
Dia lalu keluar kamar mencari bunda
"bundaa..dimana?"
"bunda ada dimana?"
ke dapur, loh mama nda ada juga
"hoaaaaa....hhhhiksss hoaaaaa...", Binar
nangis suaranya kencang
(👦:kayak Bilal, ya bunda?
wkwk..Bilal nyadar ya?)

Tidak lama kemudian, bunda masuk dari pintu belakang.
"Eh, Binar sudah bangun ya..kenapa nangis"
"cari bunda,hhhiks.."
"Tadi baru bangun baca doa dulu nda? masa bangun langsung nangis?" tanya bunda sambil tersenyum dan memeluk Binar
(Bilal minta dipeluk juga) (👦:harus doa dulu ya bunda?) (iya..dong, masa langsung nangis)
"Tadi Bunda membersihkan halaman belakang"
"Tapi Binar takut sendirian..nda ada orang"
Sambil memeluk, bunda bilang sama binar agar tidak perlu takut.
(Kalo Bilal takut nda?) (👦 nda takut)
(kenapa kita
tidak perlu takut?)
(👦 hmmmm, nda tau)
Lanjut cerita ya

Binar sudah berhenti nangisnya karena dipeluk bunda.
"Binar, kita tidak perlu takut..karena sebenarnya kita tidak pernah sendirian. Selalu ada yang menemani"
"Siapa bunda?"
"Allah..Allah selalu menjaga Binar, selalu mengawasi Binar. Binar berdoa, pasti Allah akan memberi ketenangan di hati binar. Jadi Binar tulidak merasa takut lagi"
"Oh..iya ya..kalo berdoa Binar nda takut lagi. Allah selalu menjaga Binar"
"Masya Allah..Binar anak berani dan sholehah"



Nilai yg ingin ditanamkan"
*menanamkan sifat berani
*Allah Maha Melihat, Allah selalu menjaga
**cerita disadur dari buku "Allah Bersamaku" karya Alwi Alatas dengan beberapa perubahan

Share:
Continue Reading →