Senin, 26 Desember 2016

Dari curhatan customer pagi tadi ba fast team setuju bahwa membuat anak cinta membaca lebih penting daripada mengajar anak agar lancar membaca.

Di era digital ini, bukan hal yg wow lagi melihat anak kecil sudah jago memainkan gadget. Permainan bersifat hiburan dan edukasi bahkan dengan gampangnya kita download. Bukan, saya bukan mau memandang sinis kepada ortu yg mengenalkan anak gadget sejak dini. Bilal pun sudah ngerti di dalam layar kecil itu banyak hal menarik, meski yg dia tau hanya video atau foto dirinya.

Sungguh PR bagi kita yg mau anak menyukai buku, sementara gadget setiap hari kita suguhkan. Sungguh PR bagi kita kalau mau anak menyukai buku sementara di rumah tidak disediakan. Karena gadget masih harus ada, maka bukunya pun harus tidak kalah menariknya.

Para produsen buku anak pun mengerti itu, maka dibuatlah berbagai macam buku yg keren, atraktif, bisa dimainkan seperti pop up book, buku dgn epen atau seperti yg akan terbit tahun depan ini berupa toysbook.

Menurut Ary Nilandary, penulis buku anak, yg membuat anak bosan membaca adalah karena bukunya keliru. Bukunya tidak menghubungkan dengan dunianya. Maka para penulis buku sependapat bahwa yg terpenting dari buku anak yaitu menghibur.
"Karena anak-anak membaca dengan tujuan awal ingin dihibur, bukan untuk diceramahi dan digurui." Pesan moral bisa diselipkan dalam buku tanpa menggurui.

Selain buku yang menarik, tentunya membentuk kebiasaan baik itu harus dicontohkan, orangtua sebaiknya pun harus suka membaca. Sebagaimana anak bisa dengan lincah memainkan gadget, seharusnya semudah itu juga anak bisa menyukai buku. Sediakan dan contohkan.

Bunda senang Bilal semangat buka bukunya, tetap semangat yah Bilal..bundanya juga :p. *sediakan minum banyak-banyak
Bilal, doakan bunda biar semangat ya :p
#yukbacakanbuku
#sembilanbelas
Share:

0 komentar:

Posting Komentar