Sabtu, 27 April 2019

Klaster 1 (Berbenah Dapur) bag.1

Alhamdulillah pekan kedua berbenah. Untuk klaster 1, pekan ini saya masuk ke berbenah dapur. Waktu yang diberikan untuk kategori ini adalah 2 minggu lamanya. Dimulai dari berbenah peralatan dapur. Sesuai tugas yang diberikan, prosesnya saya tulis di blog ini 😊

Proses Decluttering

1.Apakah Anda membuat sub-kategori di setiap kategori dapur Anda? jelaskan alasannya (jika iya kenapa, jika tidak juga kenapa. untuk memudahkan cek materi halaman 4)

Jawab:
a). Ya, untuk peralatan makan (piring, sendok gelas, mangkuk) saya membuat sub kategori agar lebih mudah mengambil dan menyimpannya.
*peralatan makan yg setiap hari kami gunakan disimpan ditempat yang mudah diambil
Gelas 4 buah digantung, sendok makan diberdirikan di dalam sebuah wadah dan disimpan dekat magic com.
* untuk piring, biasanya 3 buah tetap saya simpan di wadah penirisan selesai dicuci. Tapi sejak ikut kelas gemari pratama mulai membiasakan menyimpan piring-piring yang selesai dicuci dan dilap, di dalam lemari rak agar lebih rapi dan bersih
*peralatan makan jika ada acara di rumah (stok) disimpan di dalam kontainer di bawah meja dapur
proses declutter

b). untuk peralatan memasak saya tidak membuat sub kategori karena jumlahnya sedikit. Untuk panci hanya punya 3 dengan ukuran sedang, kecil dan panci bertangkai (sauce pan).
Sedangkan wajan hanya punya 2, teflon 1 buah, dan panci kukusan 1 buah
pisau saya pun punya 3 dengan ukuran besar, sedang dan kecil.

c)untuk bahan makanan saya membuat 2 sub kategori:
*bahan makanan untuk 1 pekan (food preparation) disimpan di freezer kulkas
*bahan makanan stok 1 bulan seperti terigu, maizena, dan bumbu-bumbu dan diletakkan di staple/store cupboard
Untuk bumbu-bumbu saya bedakan penyimpanannya antara bumbu instan dan spices.
Spices disimpan dalam jar kecil bekas selai, sedangkan bumbu instan dirapikan dalam storage.
 staple-store cupboard
Untuk beras saya simpan di dalam ember bertutup dan di letakkan di bawah meja dapur.

d) untuk peralatan kebersihan, saya membagi sub kategori: sabun, keset dan serbet.
Sabun cuci piring dan cuci tangan saya letakkan di samping wastafel.
Untuk sabun-sabunan, saya tidak menyediakan stok, hanya yang terpakai saja..baru beli jika habis, hehe..
untuk serbet dan wastafel saya simpan di rak kain gantung.

e)peralatan elektronik saya tidak membuat sub kategori karena jumlahnya yang sedikit dan belum merasa perlu. Tapi cooking suplies seperti blender dan mixer saya satukan tempatnya di dalam lemari rak


2. Cek menu keseharian Anda, bagaimana pola makan Anda dan keluarga? Apakah barang di dapur sudah memenuhi atau justru berlebihan? bisa Anda ceritakan barang apa saja yang sering digunakan dan tidak atau belum sama sekali digunakan.

Jawab:
pola makan kami sekeluarga biasa saja..makan selalu fresh atau membuat onedish meal, jarang baking (mungkin sebulan hanya 1 kali) sehingga peralatan dapur yang dibutuhkan juga sedikit saja.

Jumlah peralatan dapur yang kami miliki alhamdulillah cukup dan terpakai semua. Sehingga sebenarnya tidak banyak yang perlu saya singkirkan (declutter), kecuali yang memang sudah rusak/pecah.

Stok peralatan makan yang kami simpan dalam kontainer pun jumlahnya tidak terlalu banyak, hanya 1 kontainer yang diisi piring, mangkuk, gelas, cangkir, dsb. Dan ternyata memang saya butuhkan ketika ada acara di rumah, seperti aqiqah anak kedua kami tgl 24 April kemarin.

3.Jika barang Anda berlebih-atau merasa overwhelm, bisa ceritakan proses mengurangi perlengkapan dapur Anda. Dalam hal ini bisa Anda kaitkan dengan prinsip RASA (termasuk keputusan memilah sampah dapur).
Jawab:
Seleksi barang berdasarkan pinsip RASA:
*Rapi dan teratur.
Yaitu memilih peralatan yang rutin digunakan, ditempatkan di tempat yang mudah diambil dan teratur mengembalikan. Di dapur kami juga meletakkan jam sehingga lebih mudah memantau waktu memasak.
*Aman dan nyaman.
Yaitu dengan memperhatikan penyimpanan peralatan yang tajam/berbahaya. Seperti pisau/kabel yang ditempatkan tidak mudah dijangkau anak, juga menyingkirkan  peralatan yang memang sudah rusak, pecah, tidak aman dan sehat lagi untuk digunakan.
*Sehat dan Bersih. Yaitu memilih storage yang food grade. Sekarang masih lebih banyak berbahan plastik PP. Untuk kedepannya insya Allah sedikit demi sedikit akan mengganti dengan bahan kaca.
Selama proses memasak, saya usahakan meja dapur selalu bersih. Setelah belajar di gemari pratama, yang ingin saya rutinkan lagi yaitu rajin mengelap dan menyimpan peralatan makan setelah dicuci, juga mencuci wadah penirisan minyak setiap selesai menggunakan.
*Alami dan berkelanjutan.
Terkait dengan pemilahan sampah organic-non organic, kami membuat lubang biopori untuk membuang sisa masak/makan. Sedangkan sampah non organic, dibuang di tempat sampah biasa. Untuk minyak jelantah, masih saya buang ke tempat sampah . Insya Allah akan belajar cara memanfaatkannya atau berusaha mengumpulkan dulu untuk kemudian dikirim ke organisasi yang mau menerima minyak jelantah.


Proses Organizing

1. Pastikan barang hasil decluttering yg telah disingkirkan (tidak disimpan), tetap disisihkan khusus pada sebuah tempat/kantong/box utk donasi/jual/upcycle (buat batasan waktu kemana dan kapan melaksanakannya).

Jawab:
Barang hasil decluttering kami tidak banyak, hanya yang benar-benar rusak/pecah saja sehingga hari itu juga langsung saya singkirkan.
Namun masih saya buang ke tempat sampah biasa. Untuk yang pecah, saya letakkan terlihat di atas tempat sampah dengan bagian tajamnya dilakban hitam/kertas dulu agar tidak melukai orang.

2. Tata barang dapur sesuai dengan materi atau gaya penataan Anda sendiri, usahakan sudah fix kemudian cek apakah sudah sesuai dengan prinsip RASA.

Jawab:

Untuk penataan, saat ini belum sempat benar-benar saya tata sesuai keinginan, karena merasa butuh waktu lebih banyak. Sedangkan saya baru saja melahirkan 10 hari yang lalu, dan minggu ini pun tidak sempat karena akan ke rumah mertua.
InsyaAllah setelah balik ke rumah, akan melanjutkan menata dapur.

Penataan nanti akan saya sesuaikan dengan prinsip RASA.Visualisasinya ingin dapur yang meja dapurnya clean, tidak banyak peralatan/bahan makanan di atasnya.
Saringan minyak dan wajan selesai digunakan langsung dibersihkan, tidak dibiarkan lama-lama nongkrong di atas kompor.
Wadah penirisan juga sebaiknya selalu kosong, segera setelah kering ,piring atau gelas masuk lemari rak.

Share:

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus