Jumat, 12 April 2019

Klaster 1 (Berbenah Pakaian)

Alhamdulillah sampai juga di tahap berbenah, yeaay.. yang saya pilih pertama ini : kategori pakaian.
🎉🎉🎉🎊🎊 dan disini sesuai tugas yang diberikan, akan saya ceritakan prosesnya

1. Apakah Anda membuat sub-kategori pakaian yg Anda gunakan sehari-hari & hari khusus? jelaskan alasannya (jika iya kenapa, jika tidak juga kenapa)

Penyimpanan pakaian saya buat per sub      kategori untuk memudahkan mengambil      pakaian yang akan digunakan. 

Peletakannya juga saya sesuaikan dengan kebutuhan sering tidaknya saya ambil. Misal untuk pakaian sehari-hari (fast moving) saya simpan di urutan yang paling mudah saya jangkau.

Sub kategori pakaian saya sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak, karena saya IRT yang sehari-hari di rumah, juga anti rempong, hehe..Jadi pakaian pergi-pergi pun tidak banyak jenisnya, yang penting sopan dan nyaman.

2. Cek sepatu, tas, dan aksesoris Anda. Apakah semuanya sudah memiliki tempat/masih overwhelm? (jika overwhelm, bagaimana cara Anda menyiasatinya

Sepatu dan tas yang saya punyai tidak banyak kok, tidak overwhelm..masih memiliki tempat tersendiri yang cukup. 
Saya termasuk orang yg jarang membeli barang tersebut, apalagi tas..biasanya hadiah/pemberian orangtua.
Sekali lagi, karena anti rempong, tas dan sepatu yang dipunyai biasanya untuk berbagai macam situasi.

Meski memiliki tempat yang cukup, saya rasa perlu mengeluarkan beberapa sepatu dan tas, daripada mubadzir.
Karena sebenarnya jarang digunakan. Misalnya bagi saya ribet pemakaiannya tapi disimpan karena masih bagus.

Untuk aksesori, saya tidak punya banyak. Hanya 6 buah bross jilbab dan 2 jam tangan yang saya simpan di mini drawer.

3. Kurangi jumlahnya jika berlebih (ceritakan proses mengurangi/tidak perlu mengurangi pakaian Anda disini kaitkan dengan prinsip RASA)

Proses declutter pakaian pribadi sudah mulai dari tahun lalu, bertahap sampai sekarang. Saya mulai dengan stop membeli pakaian yang hanya karena "lucu", tapi tidak terlalu dibutuhkan. Lalu secara bertahap mengurangi isi lemari sesuai kebutuhan.

R- rapi dan teratur
Sekarang pakaian yang disimpan adalah pakaian yang pasti akan saya gunakan-tidak ada yang diabaikan, jumlahnya dan jenisnya juga secukupnya. 

A- aman dan nyaman
Pakaian yang lolos simpan adalah pakaian yang nyaman bahannya untuk saya gunakan sehari-hari. Bahan adem menyerap keringat dan busui friendly.
Untuk pakaian pergi-pergi lebih nyaman menggunakan gamis yang gampang pakainya, warna tidak terlalu mencolok dan tidak banyak aksesori.
Dengan gamis saya bisa bergerak bebas dan aman. Tentunya kalau ingin membeli dipilih juga yang aman dan nyaman di kantong..hehe

S – sehat dan bersih
Pakaian yang dipilih harus sehat dan bersih, bisa menyerap keringat, bahannya tidak bikin gatal, sirkulasi baik, tidak ketat sehingga aliran darah lancar

A – alami dan berkelanjutan
Setiap membeli pakaian, saya selalu memilih pakaian yang bisa saya pakai lama dan berkelanjutan, dilihat dari modelnya dan bukaan depan karena berharap bisa terus digunakan menyusui anak kedua,ketiga dst hehe..

Dari materi suplemen juga, jadi membuka pikiran untuk sebaiknya dalam memilih pakaian juga bahannya yang alami, dan tidak menjadi beban bumi jika harus declutter

Pakaian yang tidak lolos simpan sebisa mungkin tidak berlabuh ke TPA, sebisa mungkin akan saya berikan kepada yang membutuhkan atau direpurpose menjadi sesuatu yang lain sehingga manfaatnya terus berlanjut.

Namun tetap harus buat batasan waktu kapan akan dilaksanakan donasi dan repurpose pakaiannya biar nda menumpuk dan jadi clutter lagi.

Untuk yang akan saya donasikan, akan saya tanyakan kepada kerabat/kenalan yang mungkin mau dan membutuhkan. Lalu jika masih ada, insyaAllah sebelum lebaran akan saya kirimkan ke yayasan yang menerima sedekah pakaian.

Untuk yang kiranya bisa saya repurpose akan saya beri batasan 4bulan untuk disimpan dan dipikirkan akan dibuat apa 😁.

Lemari yang digunakan di rumah masih berupa lemari konvensional dengan sekat sedikit dan jarak yang tinggi. 
Gaya lipatan yang saya gunakan sekarang masih campuran. 
  • Khimar saya atur di dalam box dengan lipatan vertikal ala konmari.

  • Pakaian dalam dan ciput jilbab juga dengan lipatan ala konmari dan diletakkan di dalam drawer.
  • Gamis masih saya lipat konvensional dengan ditumpuk ke atas karena tidak punya gantungan dalam lemari. Per sekat ada 2 tumpukan pakaian. Alhamdulillah setelah declutter, tumpukkannya tidak terlalu tinggi..maksimal 8pcs saja jadi tidak gampang rubuh.
  • Gamis rumahan yang bahannya licin saya gulung dan simpan di box dalam lemari.

Meski dengan gaya lipatan berbeda-beda itu, cukup sesuai dengan prinsip RASA.
Sudah lebih rapi dan teratur dari sebelumnya. Karena jumlahnya sudah tidak terlalu banyak, jadi pakaian sering dirotasi, lebih bersih tidak berdebu, lebih nyaman dilihat, dan aman karena tidak gampang rubuh, hehe..
Ada keinginan untuk menambah sekat lemari supaya bisa melipat dengan gaya vertikal ala konmari karena menurutku lebih enak dilihat dan lebih tidak mudah berantakan, tapi belum sempat bikin sekatnya..
Yang penting sekarang lemari lebih lega setelah declutter..alhamdulillah.

Eh..itu masih pakaian pribadi sih, wkwk..untuk pakaian anak belum, untuk pakaian suami katanya declutter akan dilakukan sendiri.
Semoga secepatnya bisa selesai, dan disalurkan terutama pakaian termasuk sepatu dan tas yang tidak lolos simpan supaya tidak numpuk dan tetap menjadi clutter.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar