Minggu, 19 Mei 2019

Klaster 1: Berbenah buku

Sudah masuk kategori Buku, artinya sudah di kategori terakhir untuk klaster 1.
Sebenarnya kategori buku ini adalah yang paling mudah sekaligus paling sulit, wkwk.. Karena jumlah buku saya pribadi tidak banyak,  jadi tentunya untuk berbenah bisa lebih cepat.
Tapi karena buku adalah barang berharga, maka proses declutternya jadi lebih sulit..šŸ˜…menahan keinginan untuk tidak membeli buku lagi dan lagi agar lagom itu juga tidak mudah..hehe,  tapi bisa kok insyaAllah ☺.

Proses Decluttering
1. Kategori buku di rumah kami hanya 3:
*Buku saya, buku suami dan buku anak

Untuk buku pribadi,  saya tidak membuat sub kategori karena buku yang saya simpan saat ini temanya hanya seputar islamic parenting dan montessori.

Sedangkan untuk buku anak, saya membuat sub kategori: buku pengetahuan umum,  buku cerita islami dan buku yang dirotasi tiap 2 minggu untuk menyiasati anak membaca buku yang beragam,  biasanya saya sesuaikan dengan tema belajar minggu ini.

2. Buku-buku di rumah sudah ada tempatnya tersendiri. Buku saya dan suami,  di letakkan di rak bawah meja. Kami memang mendesain meja itu dengan rak untuk menyimpan buku-buku.

Untuk buku anak saya letakkan di rak khusus buku anak,  yang disimpan di ruang tengah. Di tempatkan disitu agar anak dan teman-temannya yang bermain di rumah bisa mengakses dengan mudah. Sedangkan buku yang dirotasi tiap 2 minggu, sy letakkan di ruang bermainnya.
buku rotasi per 2 minggu

Buku digital saya lumayan banyak,  terutama printable untuk aktivitas anak. Saya simpan di folder khusus dengan membuat kategori folder untuk memudahkan mencari.

3. Buku saya pribadi sedikit saja.. Karena sejak menikah dan diboyong suami ke Pare,  saya seringnya hanya membeli buku bertema parenting.
Hanya sedikit yang perlu saya declutter,  itu yang benar-benar sudah saya baca dan tidak diperlukan lagi.

Sebenarnya, untuk buku..Saya rasa yg overwhelm itu buku suami wkwkšŸ˜›šŸ™.
Karena banyak yg dibeli pas BBW dan belum terbaca sampe sekarang,  bahkan masih banyak yang tersegel plastik.
Tapi untuk declutter harus dilakukan oleh pemilik barang kan.. Dan suami bilang
"mau kusimpan sampai bukuku memanggilku"  šŸ˜šŸ˜. 

Lalu buku anak?  Mulai banyak.. dan sepertinya akan terus bertambah,  haha.. Ini yang harus diperhatikan.  Meskipun buku itu investasi,dan untuk menarik minat baca anak.. tetap harus bisa lebih bijak dalam membeli buku.

Sesuai prinsip RASA,  buku-buku yang saya simpan adalah buku-buku positif, yang informatif, masih saya butuhkan, kondisinya masih layak baca dan secara berkelanjutan jika sudah tidak saya gunakan bisa dibaca kelak untuk anak/saudara atau disumbangkan.

Proses Organizing

1. Menyesuaikan prinsip RASA dalam berbenah buku maka buku-buku yang sudah dibenahi ditata agar lebih rapi dan teratur.  Untuk buku pribadi,  saya lebih menatanya secara vertikal sesuai urutan tinggi.

Sedangkan buku anak,  lebih memperhatikan keamanan agar mudah mengambil dan mengembalikan bukunya.
Untuk buku boardbook yang berat,  tentunya harus diletakkan di bagian bawah.

Saya suka menyampul buku dengan plastik, sehingga lebih aman..tidak gampang rusak.
Buku-buku tersebut juga harus sehat dan bersih maka perlu penjadwalan khusus untuk membersihkan buku.

Agar tidak menumpuk buku,  saya sekarang lebih memilih benar-benar buku yang saya butuhkan. Jika buku tersebut tersedia di aplikasi ipusnas dan sekiranya masih bisa saya baca dalam bentuk e-book,  maka saya memilih untuk mengerem keinginan membeli buku.

2. Kebiasaan baik yang ingin saya rutinkan adalah:

Harian:
Memastikan buku kembali pada tempatnya setelah digunakan
Mengajak anak untuk mengembalikan buku setiap setelah dibaca
Mengingatkan anak ketika buku-bukunya tercecer

Mingguan:
Membersihkan debu di rak buku
Merotasi buku anak

Bulanan:
Membersihkan rak buku secara menyeluruh
Mengecek koleksi buku,  apakah ada yang perlu dideclutter


Share:

0 komentar:

Posting Komentar