Jumat, 03 Februari 2017

Melawan Budaya Kuliner




Membaca ini saya jadi ingat mama. Untuk urusan makan termasuk sederhana. Kami makan apa saja yang dihidangkan. Sayur, dan satu atau dua jenis lauk saja. Masak sekali untuk sehari juga lahap-lahap saja. Masih ada lebihnya ya buat besok. Kalo besok mau bikin baru berarti yang hari ini harus habis, hehe
.

Rasanya apapun yg mama masak enak padahal beliau mengaku tidak ngerti soal masak. "campur-campur saja" katanya. Sepertinya saya juga mulai mewarisi kebiasaan mengubah makanan yang kurang laku menjadi bentuk lain yang lebih laku. Jangan tanya resep,nama masakannya saja kadang nda tau apa, hehe..
.

Kita juga terbiasa menghabiskan makanan, tidak menyisakan. Kalopun ada yang tidak habis biasanya dikasi ke ayam, atau kucing, jangan sampai terbuang sia-sia.
.

Sekarang begitu banyak makanan yang hits. Orang memilih makanan itu bukan cuma karena rasanya, tapi dari bentuk, penyajian dan cara makan yang unik juga menentukan. Beberapa orang rela menghabiskan uang yang lumayan banyak untuk menikmati dan nongkrong berlama-lama menghabiskan waktu.
.

Tidak ada yang salah dengan kulineran. Apalagi jika niatnya untuk mengakrabkan waktu bersama keluarga. Cuma ada kekhawatiran jangan sampai ini menjadi budaya. Membuat urusan makan menjadi hal yang rumit.  Dijadikan hampir wajib di waktu yang dianggap spesial. Kalo tidak makan-makan di tempat hits lalu kecewa dan ngambek :p
.
Bisa jadi.. bisa jadi, akhirnya makanan rumah yang terlihat biasa menjadi sulit dinikmati, orangtua juga jadi bingung membuat anaknya berselera makan :(
.
Untuk urusan makan, Rasulullah sangat sederhana. Beliau makan apa yang ada. Ketika tidak ada apa - apa beliau berpuasa. Beliau tidak pernah minta dimasakkan macam-macam. Makanan yang tidak disukai tidak beliau makan,tapi tidak pernah mencela makanan.
.

Semoga kita bisa lebih bijak dalam urusan perut. Yang penting halal, cukup, bergizi, dan bisa menegakkan punggung untuk melakukan aktifitas.
#selfreminder
. ~ Ririn |  Fast Team Book Advisor "More than a Team, we are a Family"
#ProudtobeFastTeam
#SharingIsCaring
#fogJanuari
#FOGduabelas
Share:

0 komentar:

Posting Komentar