Sabtu, 13 Januari 2018

Jumat Manfaat: Menstimulasi kecerdasan dengan puzzle

“bunda, kita mau ngapain hari ini?”
Bilal sering sekali menanyakan hal serupa. Maka biasanya saya membuatkan mainan dadakan dari kardus yang ada di rumah.
Saya juga ingin mencontohkan bahwa kita bisa berkreasi dengan memanfaatkan barang-barang bekas seperti kardus ini, daripada hanya menjadi sampah. Semoga nanti insya Allah bisa lebih peduli terhadap lingkungan 😊.

“ini buat Bilal ya? Waah..makasih bunda. Bilal senang bunda bikin mainan..”
masya Allah, rasanya bahagia yaa..anak bisa senang dan mengapresiasi usaha kita,hehe..
Alhamdulillah..Bilal selalu senang dengan mainan buatan bundanya meski sederhana.

Di video ini Bilal sedang sibuk memainkan puzzle layer dari kardus. Terlihat sudah lancar yaa memainkannya. Ini baru kali ketiga dia memainkan itu. Awal-awal sering kesal sendiri dan memilih dibantu. Tapi sekarang bahkan tidak ingin dibantu. Beberapa kali juga terlihat kesal ketika ingin memasukkan bagian puzzlenya, tapi tidak pas..kadang teriak juga.
Saya membaca di buku “jatuh hati pada montessori” bahwa dalam filosofi montessori, anak-anak dibiarkan bekerja dengan minim atau tanpa instruksi sama sekali..biarkan mereka menyelesaikan sendiri. Jadi caranya adalah dipresentasikan dulu, lalu anak bekerja dengan mencontoh apa yang tadi dipresentasikan. Ketika anak mulai bekerja, sebaiknya tidak duduk di sampingnya menunggui, karena akan mengurangi konsentrasi dan menjadi tidak percaya diri.
Bahkan ketika anak terlihat sulit mengerjakan, untuk membantu pun kita harus meminta izin dulu seperti “mau bunda bantu?”. Kalo diizinkan baru boleh membantu, juka tidak berarti dia sedang ingin menyelesaikan dengan usahanya sendiri.

Kalo disini saya masih duduk di sampingnya sih..tapi sambil menggigit lidah. Menahan untuk ikut berkomentar ketika ada peletakan puzzle yang salah atau ketika Bilal mulai menunjukkan sikap kesal. Saya ingin melihat seberapa bisa dia mengontrol emosi dan menyelesaikan tantangan.

Dengan bermain puzzle, kita bisa menstimulus beberapa kecerdasan sekaligus. Motorik halusnya terasah, melatih data pikir dan kemampuan menyelesaikan masalah, melatih mengontrol emosi, dsb. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar