Jumat, 05 Januari 2018

Family Project dan Melatih Kecerdasan


Sudah masuk level 3 kelas bunda sayang nih..👏👏
Bunda Bilal ngos-ngosan, padahal belum setengah level..masih jauuh..😅
Makin kesini makin ngerasa miskin ilmu,makanya "saya harus benar-benar mendidik diri demi mendidik anakku". 

Bulan kemarin sempat jenuh karena merasa tidak sanggup memanage waktu antara urusan domestik, membersamai anak, kuliah IIP dan waktu untuk me time yang sepertinya tidak ada..huhu..

Setelah berpikir kembali, bukan mereka yang mengambil waktuku, tapi saya yang harus belajar memanage waktu agar bisa menjalankan semuanya dengan baik dan bahagia.
Insya Allah, perbaiki niat lagi..justru karena saya butuh belajar, maka harus terus belajar 😊
***

Setelah di level 1 di kelas Bunsay membahas komunikasi produktif, kemudian di level 2 melatih kemandirian anak, di level 3 ini tentang pentingnya meningkatkan kecerdasan anak.
Kenapa sih kita perlu belajar ini? Maksudnya anak harus dipush untuk menjadi bintang dan mendapat nilai tinggi dalam akademik?
Bukan..tapi dalam hidup kita ingin sukses dan bahagia, kan? dan tentunya ingin anak kita hidup SUKSES dan BAHAGIA.
Untuk mencapai kategori hidup SUKSES dan BAHAGIA diperlukan berbagai macam kecerdasan hidup, tidak melulu soal kognitif.

Berikut rangkuman materi Level 3 Kelas Bunsay 

*A. Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient)*
kemampuan untuk menalar,perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.
Kecerdasan Intelektual ini Membuat anak pandai, sehingga bisa menjadi sarana meraih kebahagiaan hidup yang penuh kesenangan (pleasant life)_. Seperti masuk universitas ternama, mendapat pekerjaan dan jabatan yang tinggi. Memiliki rumah, mobil dan kesenangan materi yang lain.

*B. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelleigence)*
Kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan Emosional membuat anak bisa mengenali dan mengendalikan emosi diri serta emosi orang lain. 
Kecerdasan ini sangat diperlukan agar seseorang bisa mencapai taraf kebahagiaan di ranah nyaman (good life), karena kebutuhan jasmani, rohani dan spiritualnya terpenuhi.

*C. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)*
Kemampuan untuk mengenal Allah dan memahami posisinya sebagai hamba Allah. Inilah yang disebut dalam agama sebagai fitrah keimanan.
Kecerdasan Spiritual membuat hidup penuh arti, anak akan mampu memberi makna pada kehidupan, dan paham apa misi Allah menciptakan diri kita di dunia ini.
Membuat anak berpikir secara luas makna sebuah kesuksesan. 
Hal ini akan mendorong anak-anak mencapai kebahagian hakiki yaitu kehidupan penuh makna (meaningful life).

*D. Kecerdasan Menghadapi Tantangan  (Adversity Intelligence)*
Kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi peluang.
Ada tiga tipe  menurut Stoltz yaitu :
1. Quitters adalah kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan.
2. Campers adalah kemampuan seseorang yang pernah mencoba menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan, tetapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas.
3. Climbers adalah sebutan untuk orang yang seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.
Kecerdasan Menghadapi Tantangan ini menentukan seberapa tangguh anak ini untuk mencapai tingkat kebahagiaan hidup yang dia inginkan.
***

Dalam tantangan kali ini kami diminta untuk mengamati dan melatih kecerdasan anggota keluarga melalui proyek bersama.
Waah..ini bisa menjadi latihan membuat proyek keluarga juga #myfamilymyteam 😍. 

Jadi kepikiran untuk membuat tema daily project, proyeknya yang sederhana saja, yang dekat dengan keseharian kami, hehe..
Mulai dari hal-hal yang bisa dilakukan di rumah dan sekitar, harapannya meski sederhana, kegiatan tersebut tidak cuma jadi rutinitas yang bikin bosan, tapi bisa menjadi menyenangkan dan anak ikut antusias.

Semalam coba membuat nama-nama temanya dan berdiskusi dengan suami tentang kegiatan yang bisa dijadikan proyek.

Hari Sabtu ini adalah proyek keluarga pertama. Sambil mengamati kecerdasan apa saja yang terasah, saya ingin fokus melatih kecerdasan spiritual dan emosional Bilal terutama di usia dininya ini agar insya Allah fitrah keimanannya terawat dan tumbuh menjadi pribadi yang bahagia. Aamiin..


#tantangan_hari_ke1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Share:

0 komentar:

Posting Komentar