Selasa, 24 Maret 2020

Komunikasi Produktif (tantangan hari 1/30)

Whoaa... #tantangan30hari kelas kepompong bunda cekatan sudah dimulai hari ini.
Hampir saja saya lupa 😅. Karena ke-hectic-an bersama anak-anak, ditambah kecemasan sehubungan dengan virus Corona yang  menyebabkan wabah Covid-19 di dunia termasuk di Indonesia.
Saat ini, aktivitas keluar rumah dibatasi, bahkan masjid pun menganjurkan untuk shalat  berjamaah #dirumahsaja.
Huhuu...sedih rasanya membayangkan jika terus wabah ini menghantui hingga bulan ramadhan.

Hari ini saya menghubungi mama di kampung.
Cukup menghangatkan hati, berkomunikasi tatap muka dengan beliau meski hanya lewat videocall. Mama ingatkan untuk jaga kesehatan, tidak perlu selalu mencari info terupdate tentang perkembangan Corona itu.
Ya, beliau tahu anaknya ini dilanda kecemasan.
Lebih penting daripada itu, lebih baik banyak memohon ampun, optimis dan semangat berdoa terus agar wabah ini segera berakhir sehingga kita bisa menjalankan hari dengan lancar kembali.

                              * * *
Haha...sebenarnya ini kan mau cerita #tantangan30hari ya 😝.
Saya baru ingat bahwa tugasnya dimulai hari ini, ketika siang menjelang sore tadi.

Sebenarnya sih dari kemarin-kemarin sudah memikirkan akan mengambil topik apa dalam mindmap untuk diasah selama 30 hari tantangan.

Saya memilih tema komunikasi produktif. Karena, sebagian besar masalah yang timbul dalam keluarga kami disebabkan masalah komunikasi yang tidak produktif.

Menjadi ibu dari 2 anak (balita dan bayi 11 bulan) membuatku lupa akan materi komunikasi produktif ini. Akhirnya, banyak nada tinggi yang keluar.
Saya sangat menyesal dan paham betul bahwa ini tidak baik, dalam hubungan suami-istri, juga bisa berdampak buruk buat anak.
For things to change, i must change first
Bismillah.. maka dimulai dari diri sendiri, dan agar bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, saya berkomitmen untuk melatih komunikasi produktif.

Hari ini saya coba untuk menerapkan teknik komunikasi pada anak, yaitu :
Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan.
Tidak langsung sempurna prakteknya. Tapi alhamdulillah tidak ada nada tinggi yang keluar hari ini.

Tadi sore kakak Bilal ingin sekali bermain keluar (padahal ada himbauan untuk #dirumahsaja selama wabah Covid-19).

Setelah menimbang, karena hari-hari sebelumnya kami sudah membahas tentang wabah ini, tentang apa yang harus dilakukan untuk menjaga diri, maka akhirnya saya mengizinkan dengan catatan mainnya hanya boleh di sekitar rumah. Di depan rumah saja, yang bisa bunda pantau.

Beberapa kali juga saya mengintip dari balik jendela (sambil momong adek yang sedang rewel).
Alhamdulillah kakak Bilal melakukan apa yang sudah disepakati.
Bolak-balik juga dia ke teras, menyapa adeknya di jendela, yang juga langsung senang diajak main kakak..masyaAllah...

Ada +- 30 menit akhirnya kakak Bilal masuk. Sebelum masuk rumah, tak lupa ia mencuci tangannya di post satpam pas di seberang rumah kami,hehe..

Memang sejak kemarin di post satpam, digalakkan untuk setiap warga dan siapapun yang masuk ke komplek, (termasuk kurir paket) harus bersih-bersih dulu di post satpam.
Sudah disediakan di sana wastafel dan sabun cuci tangan.
Bismillah..semoga kami semua sehat selalu

Untuk tantangan hari pertama ini, saya mengapresiasi diri dengan badge:

Share:

0 komentar:

Posting Komentar