Minggu, 08 Maret 2020

Buddy System (Jurnal 8 kelas ulat)

Laku hidup kita sebagai ulat cantik nan menggemaskan yang berpetualang di hutan penuh pengetahuan sudah memasuki 8 pekan.
Sekarang saatnya menyiapkan "Peaceful Place" untuk memasuki tahap laku hidup selanjutnya, di kelas Kepompong.

Kami diminta menemukan satu "buddy"
untuk saling mengalirkan rasa, berbagi peta, berbagi pengalaman, berbagi makanan yang didapatkan.
Siapakah buddy ? Buddy adalah teman akrab, atau sobat kita.

Ketika pertama kali tantangan ini tayang, saya langsung kepikiran sebuah nama 🤭.
Sejujurnya, nama seseorang tersebut bukan teman dekat saya, tidak juga orang yang sudah lama kenal. Tapi, entah kenapa saya merasa 'klik'.

Dari diskusi live dengan bu Septi pun beliau mengatakan bahwa ketika memilih buddy, pilihlah yang kita 'klik'
dengannya. Bisa siapa saja, bisa teman akrab, teman seregional, atau siapapun.

Saya putuskan untuk kepo dulu, dengan membaca tulisan-tulisannya di blognya, sebelum memintanya menjadi buddy saya, hehe..
Alhamdulillah..gayung bersambut.
Esok paginya, teman yang saya pikirkan tersebutlah yang meminta saya untuk menjadi 'buddy'nya 😍, masyaAllah..

Buddy pilihan saya, namanya mbak Rini dari IP Karawang. Kami pernah sekelas dalam kelas online DiY Montessori, juga berteman di instagram.
Di camping ground kemarin, juga saling bertukar info mengenai kelas favorit. Sehingga, saya sedikit sudah tahu mbak Rini tertarik belajar apa selama di Bunda Cekatan.

Di telur merahnya, mbak Rini menulis ingin belajar 5 keterampilan yaitu: Smartphone photography, Lettering, Perpustakaan online, blogging, dan Minimalist living.
Lalu akhirnya memutuskan untuk fokus  pada 4 keterampilan saja.
Gambaran mind map mbak Rini 

Dengan membawa peta ini, mba Rini  menjelajah ke beberapa keluarga. Alhamdulillah katanya sudah mendapatkan banyak makanan utama dan camilan yang jumlahnya seimbang
Camilannya pun masih berada di jangkauan peta.

Ada satu makanan dalam peta, yang tidak mba Rini temukan, yaitu Perpustakaan Online.

Beliau bercerita bahwa sayangnya, tidak menemukan camp yang membahas tentang perpustakaan maupun sesuatu yang berkaitan dengan itu.
Mbak Rini berencana ingin membuat perpustakaan agar buku-bukunya bisa dibaca dan bermanfaat untuk banyak orang, bukan hanya untuk dirinya saja.

Mendapat begitu banyak makanan dari hasil sharing dari teman-teman, juga hal-hal di luar dugaan yang wow sekali 😍, mbak Rini sebenarnya merasa sedikit kurang puas.

Sebabnya, di camping ground ini, semua-kita anggota sama-sama sedang belajar,tanpa pemandu yang ahli. Tentunya akan lebih senang jika bisa berguru kepada ahlinya masing-masing.
Rasanya masih ada yang kurang dan susunan/tahapan ilmu dan prosesnya masih berantakan.
Namun tetap saja, pengalaman bertemu dan berbagi dengan banyak teman dari berbagai latar belakang dan wilayah, memang benar-benar luar biasa. Alhamdulillaah 💓

Setelah berbagi rasa, berbagi peta dan pengalaman, saya coba memberikan referensi belajar mengelola perpustakaan online yang mungkin bisa membantu. Berikut linknya https://www.heizeih.com/aplikasi-perpustakaan/

Saya juga merekomendasikan buku tentang mengelola perpustakaan keluarga, karya mbak Andita A Aryoko, yang juga penulis buku Portofolio Anak.

Sebenarnya saya pun baru tau ada buku seperti ini,haha..belum juga membacanya.
Tapi dari deskripsinya, sepertinya bagus... dan rasanya saya pun kepo ingin membacanya 😄

Berikut deskripsi bukunya:
Bunda punya perpus tapi tak terurus?
 Sudah ada rencana berbenah rak buku, tempel-tempel label buku, tapi nggak action-action?
Punya buku banyak tapi tidak terkelompok berdasarkan genrenya?
Lupaa, buku-buku dipinjam oleh siapa saja?
Punya banyak koleksi ebook, majalah, dan surat kabar tapi juga tidak terorganisir dengan baik?Risih dengan semakin menebalnya debu di deretan buku-buku?
Bunda ingin menghidupkan kembali ruh perpustakaan keluarga sebagai jantung ilmu di rumah serta penguat bonding antar anggota keluarga?
Bunda ingin buku-buku di perpustakaan keluarga bertransformasi menjadi sebuah proyek serta karya yang bermanfaat? 

A.HA 🎉🎉🎉
Buku #SSPK bisa mejawab seluruh kegelisahan Ayah Bunda 😍

*Apa itu buku #SSPK??*
Buku #SSPK *Seru Senang Membangun Perpustakaan Keluarga* adalah buku yang dirancang untuk para keluarga Indonesia dalam membangun dan mengelola serba-serbi perpustakaan keluarga, sehingga perpustakaan dapat menjadi jantung ilmu di rumah, serta menjadi sumber referensi dalam menelurkan proyek dan karya unik keluarga. 
Buku #SSPK dicetak hitam putih dan berwarna, disertai *gambar berwarna* hampir di setiap halamannya, sehingga Ayah Bunda lebih mudah dalam memvisualisasikan dan tidak menjemukan mata ketika membacanya.

*Apa saja isi dari buku #SSPK??*
#SSPK membahas tentang serba-serbi Perpustakaan Keluarga, diantaranya:
❤Pembagian peran anggota keluarga dalam membangun perpustakaan keluarga
❤Anggaran dalam membangun perpustakaan keluarga
❤Pengolahan bahan pustaka di perpustakaan keluarga
💛Penerapan perpustakaan keluarga yang mekar berjaringan
💛Komponen-komponen pendukung untuk membangun perpustakaan keluarga
💚Berbagai contoh proyek dan pelaksanaannya untuk menghidupkan perpustakaan keluarga
💚Proses transformasi minat-bakat menjadi karya bermanfaat yang berangkat dari buku-buku di perpustakaan keluarga
💙Contoh proposal rincian dana untuk membangun perpustakaan keluarga yang ekonomis
💜Adab terhadap buku
💜dsb

Tak hanya itu, Ayah Bunda juga mendapatkan *BONUS #SSPK* 
1. Template praktis serba-serbi kebutuhan perpustakaan *(label buku, kartu buku, lidah buku, kantong buku, buku tamu, buku peminjaman, dsb)*
2. Tutorial DIY Rak Buku take action ekonomis
3. Aplikasi E-DDC (Elektronic Dewey Decimal Classification) untuk mengklasifikasikan golongan (genre) buku

Tak lupa, juga sudah saya siapkan bekal mbak Rini berupa kutipan penyemangat. Semoga mbak Rini selalu semangat melakukan hal-hal yang bermanfaat yang membuatnya bahagia dan insyaAllah siap menghadapi tantangan 30 hari di kelas kepompong nanti ☺



Share:

0 komentar:

Posting Komentar