Minggu, 12 November 2017

Komunikasi Produktif [Hari 11] : Bunda Panda Sayang Bilal

Yang namanya anak-anak, ya..kadang tetap melakukan sesuatu yang sudah seringkali kita kasi tahu.
Bilal suka sekali naik ke punggung pandanya (ayahnya) ketika sholat. Dan tadi kepalanya  terbentur di lantai.

Panda sudah melamakan sujudnya, dan sepertinya sudah berusaha menahan Bilal dengan tangannya ketika sujud agar tidak jatuh..tapi karena Bilal naiknya sambil jungkir balik (entah bagaimana menggambarkannya, seperti mau roll ke depan) akhirnya jatuh dengan kepala duluan yang mendarat. Cukup keras bunyinya. Dan sebenarnya itu sudah sering dia alami, tapi lagi lagi..dilakukan.

Bilal masih menangis ketika kita sudah selesai sholat. Panda lalu memeluk Bilal menanyakan yang mana yang sakit? Lalu mengusap kepalanya.
Panda: Sakit ya kepalanya? Kita berdoa yaa supaya sembuh..(sambil mengusap kepala) "Bismillahirrahmanirrahiim..Ya Allah..sembuhkan sakit kepalanya Bilal, aamiin"
Panda: Bilal, kalo mau naik di punggung panda, tidak waktu panda sholat yaa
Bilal: tapi aku senang naik punggung panda (sambil nangis lagi)
Panda: iya..panda juga senang main sama Bilal. Tapi kalo naik punggung waktu panda sholat, Bilal bisa jatuh
Bilal masih nangis,malah tambah dikerasin suaranya. Kemudian ke arahku minta dipeluk. Kuusap kepalanya.

"kenapa kepala Bilal?"
"Sakit bunda..", jawabnya
"sakit yaa..kasihan, karena jatuh ya? Iyya, bunda juga pernah jatuh, sakit..tapi insya Allah nanti sembuh." "Kenapa Bilal bisa jatuh?"
"Tadi naik punggung panda", Bilal menjawab.
"Ooh..Bilal senang naik punggung panda?"
"Senang"
"Tapi Kalo Bilal naik punggung panda pas sujud, Bilal bisa jatuh karena goyang-goyang. Mainnya nanti kalau selesai sholat saja yaa.."
"Iyaa.."
"sayaaang Bilal", kataku sambil memeluknya.

* * *
Malam ini Bilal agak rewel, mungkin efek karena tidak tidur siang. Macam-macam permintaannya. Minta jus,teh,lalu beralih minta es krim.

Saya katakan bahwa Bunda minta maaf tidak bisa kasi Bilal es krim karena kita tidak punya.
Bilal menangis, seperti memaksakan air matanya keluar. Nangisnya makin kencang. 

Kukatakan lagi dengan lembut sambil menatap matanya, "Bunda minta maaf, sekarang tidak bisa makan es krim karena tidak ada. Kalau Bilal menangis, tetap tidak ada es krim"

Mungkin karena capek tidak kugubris, akhirnya dia memilih membuka kulkas dan menemukan susu uht. "Tapi bunda punya ini", katanya menunjukkan susu uht itu pada saya.
"Oh iyaa. bunda punya susu. Kalau itu boleh..karena ada"

Oke..sudah tenang, berhenti nangisnya. Kebetulan juga sih ada pengalihan. Kalau tidak ada? Saya masih mikir kalimat apa lagi ya yang produktif untuk kusampaikan? 😅

Alhamdulilah panda datang dari sholat magrib, bawa bubur kacang Hijau. Bilal menyambut senang.
"Waah..panda bawa apa?" ,tanya Bilal
"Panda bawa bubur"
"Waah..enaknyee (ala upin-ipin 😁). Makasih panda..beli bubur Bilal sudah beliin", kata Bilal sambil senyum.
"Makasih panda, sudah beliin Bilal bubur", kataku membetulkan

Alhamdulillah..tantangan 10hari sudah selesai kemarin. Tapi kami InsyaAllah tetap latihan terus.

Belajar komunikasi produktif ini membuat kami, panda dan saya belajar untuk memilih kata-kata yang sekiranya gampang Bilal mengerti, menggunakan intonasi yang tenang, dan bahasa tubuh yang mendukung untuk menyampaikan pesan.

Bilal mungkin termasuk anak yang bahasa cintanya adalah sentuhan dan kata-kata. Bilal jika sedih pasti minta peluk, meskipun sedihnya karena kita,hehe..

Bilal juga mudah mengungkapkan perasaannya "Aku sedih..", "aku marah" ," atau "aku senang". Tidak jarang juga dia mengungkap sayangnya pada kami dengan kata-kata "sayaaang panda/bunda" sambil memeluk dan mencium.
Oleh karenanya, saya dan panda suka juga memastikan dengan kata-kata bahwa kami sayang sama Bilal, tapi tidak ingin Bilal melakukan sesuatu yang berbahaya/menyakiti. Meski tidak semua permintaan Bilal bisa kami penuhi, tapi kita tetap sayang 😊

#Hari11
#Gamelevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#Kuliahbunsayip
Share:

0 komentar:

Posting Komentar