Batita ada masanya suka bilang "tidak", karena itu bagian dari tahap perkembangannya,berarti kita lah orang tua yang harus mengubah cara berkomunikasi.
Kemarin saya membaca bukunya bunda Elly Risman, kumpulan artikel "Parenting ++".
Di salah satu artikelnya dipaparkan sedikit ilmu komunikasi agar mudah diterima, langsung disetujui, dan mendapat jawaban yang sesuai dengan harapan. Pas sekali berkaitan dengan latihan komunikasi produktif kita.
Bagaimana caranya?
Jurus pertama:
Berikan pilihan kepada anak dimana kedua pilihan tersebut sesuai harapan kita 😉
Berikan pilihan kepada anak dimana kedua pilihan tersebut sesuai harapan kita 😉
Saya mulai pagi ini:
"Bilal, mau mandi sama mobil truk atau sama mobil sport?"
"Sama mobil sport"
"Bilal mau makan nasi pake ayam atau telur puyuh?"
"Telur puyuh.."Episode lain, ketika tadi siang mau pup. Seperti biasa, masih suka ngumpet dan tidak mau didekati ketika mau pup. Karena sedang toilet training, saya berupaya agar dia tidak buang air di celananya.
Waktu kuajak "yuk, pup di toilet" Bilal menolak. Kutambahi lagi "duduk di spiderman yuk?" (pakai potty seat) masih menolak juga.
"Bilal mau pup di toilet bunda atau di toilet Bilal?"Eh..dijawab "Mau di toilet Bilal"
Tapi sepertinya dia tidak nyaman saya tunggui.
Kutanya lagi
"Bilal mau bunda disini atau mau pup sendiri?
"pup sendiri"Baiklah saya lanjutkan mencuci piring kemudian dia berteriak dari kamar mandi. "Bundaa..sudah keluar, aku sudah bisa" 😅
Jurus kedua:
Mengajak tanpa memberikan pilihan. Sepertinya saya sudah sering melakukannya, dengan kata ajakan "yuk kita blablaa" atau "ayo Bilal..blablabla" tapi masih sering ditolak. Jadi strateginya mungkin harus ringkas dan tegas.
Mengajak tanpa memberikan pilihan. Sepertinya saya sudah sering melakukannya, dengan kata ajakan "yuk kita blablaa" atau "ayo Bilal..blablabla" tapi masih sering ditolak. Jadi strateginya mungkin harus ringkas dan tegas.
Beberapa hari ini sudah berhasil saya terapkan ketika mengajak pakai baju/celana. Entah kenapa yaa dia suka lari kalau mau dipakaikan. Ekspresinya kayak iseng,tapi bikin gemas dan bisa kesal kalo saya sedang buru-buru mau melakukan sesuatu dan harus kejar-kejaran dulu.
Strateginya seperti ini:
"Ayo Bilal, sekarang pakai baju/celana. Bunda hitung sampe 5 yaa" dan dia mulai menghitung sendiri, tanpa harus kejar-kejaran..Bilal datang bersedia dipakaikan baju/celana
Jurus ketiga:
Menggunakan pola Yes-Set. Kita buat pertanyaan-pertanyaan pendahuluan yang jawabannya iya,diakhiri dengan pertanyaan yang kita harapkan.
Menggunakan pola Yes-Set. Kita buat pertanyaan-pertanyaan pendahuluan yang jawabannya iya,diakhiri dengan pertanyaan yang kita harapkan.
Bilal lagi suka baca buku seri Confidence in Science: Apa Saja yang Melindungi Tubuh Kita. Jadi kugunakan cerita itu untuk mengajaknya sikat gigi.
Bilal, rajanya sakit gigi karena malas sikat gigi kan? Bilal tidak mau sakit gigi kan? Kalau begitu ayo sikat gigi sama-samaDia juga sering menolak mandi pakai sabun, harus dibujuk-bujuk dulu. Tapi tadi berhasil pake jurus ini
Bilal, kalo pakai sabun monster kumannya mati kan? Badan Bilal jadi bersih kan? Berarti pakai sabun yaaInsyaAllah..sabar dan latihan memilih kata, agar komunikasi lebih produktif hingga akhirnya akan menjadi kebiasaan yang baik.
Hari14
#Gamelevel1
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#Kuliahbunsayip
0 komentar:
Posting Komentar